Font Size:
IbM IBU-IBU DAWIS “MELATI” KELURAHAN PEDURUNGAN LOR KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
Last modified: 2017-01-07
Abstract
Limbah atau sampah tidak selamanya menjadi barang yang tidak berguna. Jika dimanfaatkan dengan sedikit mengunakan daya imajinasi dan kreativitas, limbah atau samp ahpun akan bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Kreativitas tidak semata-mata menggunakan atau memanfaatkan barang yang baru. Ketika membereskan rumah, tentu banyak barang-barang yang menurut kita sudah berkurang atau habis daya gunanya untuk dipergunakan. Tidak perlu buru-buru membuang dan membakar barang-barang bekasyang ditemukan di rumah. Kumpulkan saja barang-barang bekas tersebut yang kira-kira masih layak untuk didaur ulang kembali.Namun, pada kenyataannya banyak ibu rumah tangga yang belum mengetahui manfaat dari kacang tanah dan memanfaatkan sampah kulit kacang tanah sebagai produk kerajinan tangan, terutama di perkumpulan Dawis “Melati” yang terletak di Pedurungan Lor RT 005 RW 003 Pedurungan, Semarang. Berdasarkan hasil observasi lapangan diperoleh sebagian besar ibu rumah tangga di kota Semarang belummemanfaatkan kulit kacang tanah sebagai produk kerajinan tangan, sehingga sampah kulit kacang sering dibuang setelah dimakan. Atas dasar kondisi inilah yang mendorong kami timdosen PGSD untuk mengadakan pelatihan pemanfaatan kulit kacang tanah sebagai produk kerajinan tangan.Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam pelatihan ini digunakan metode ceramah, demonstrasi, dan praktik memanfaatkan kulit kacang menjadi produk kerajinan tangan. Kegiatan IPTEKS bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan oleh tim IKIP PGRI Semarang memberikan hasil yang memuaskan bagi masyarakat. Diawali dengan adanya pelatihan, pembimbingan dalam membuat kerajinan tangan, pendampingan pembuatan kerajinan tangan, dan diakhiri dengan praktik pembuatan kerajinan tangan berbentuk bunga yang terbuat dari kulit kacang tanah mendapatkan respon positif dari semua pihak. Pihak masyarakat juga mengharapkan ada pelatihan lanjutan serta pendampingan lanjutan terhadap kegiatan tersebut.Keywords: creativity, handycrafts.
Full Text:
116-118