Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship II

Font Size: 
Potensi lokal sekolah PAUD sebagai media pembelajaran berbasis konstsruktivisme
Fajar Muktiningsih, Hendra Hendra

Last modified: 2015-09-28

Abstract


Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Pembinaan dilakukan melalui rangsangan pendidikan, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik sebagai dasar anak memasuki pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini adalah masa emas perkembangan anak yang di situ semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Potensi lokal sekolah yang dimaksud dalam tulisan ini terkait dengan kondisi fisik sekolah. Kondisi tersebut, khususnya lingkungan sekitar sekolah, diharapkan dapat memberi dukungan terhadap aktivitas belajar peserta didik. Dalam kajian makalah ini lingkungan tersebut berupa kebun, taman sekolah, kolam, lapangan yang berupa padang rumput dan lain sebagainya. Di dalam proses pembelajaran sains, lingkungan sekitar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar ataupun media pembelajaran sains. Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar yang dipadukan dengan pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa begitu saja, namun perlu secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata. Di antaranya dengan belajar menggunakan dan dari lingkungannya. Tulisan ini disajikan untuk memberikan informasi tentang cara mengoptimasi potensi lokal Sekolah PAUD dalam pembelajaran sains berbasis Konstruktivisme.

Kata Kunci: kurikulum 2013, PAUD, pembelajaran sains, potensi lokal, konstruktivisme

 

The law number 20, 2003, on Indonesian National Education System, Part 1, chapter 1, verse 14 stated that Early Childhood Education is an attempt to train children since they were born up to 6 year old. The training is conducted through education stimulants to help them grow and develop physically and mentally in order for the children to have the learning readiness in entering further education. This law instructs that the education should be prepared in a plan and holistically done as the basis for the children in entering further education. The early childhood period is a golden period for the development of children where all aspects of the development can be easily stimulated. This golden period will only take place once in the span of lives of human beings. The local potential meant in this paper isrelated to the school physical condition. The condition, particularly in the school environment, is expected to be able to support the learning activities for the learners. In this study, the environment can be in the form of school garden or park, ponds, grass field and so forth. In the science learning process, school environment can be used as the learning source or media for learning. Following constructivists’ view the success of the learning depends on the learning environment or condition integrated with the initial knowledge of the learners. The knowledge cannot be solely transferred holistically from the teachers’ mind to students mind. It needs to be actively developed by the learners themselves through real experiences. Among them, through learning in and from the environment. This article is presented to provide information on how to optimize the local potential of the school for early childhood education in science learning based on constructivism.

Keywords: 2013 Curriculum, Early Childhood Education, Science Learning, Local Potential, Constructivism


Full Text: 246-255