Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN KONSELING 2017

Font Size: 
PERAN KONSELOR DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI ANAK JALANAN DI SD GUNUNG BRINTIK SEMARANG
Mariatul Ulfa, Antonius Tumpak Wahyu Widodo

Last modified: 2018-01-08

Abstract


Kondisi anak jalanan yang termajinalakan seringkali membentuk komunitas yang berbenturan dengan norma masyarakat atau hukum dari aktivitas mereka. Anak jalanan mengahabiskan sebagian besar waktunya dijalanan baik untuk bekerja maupun hidup dengan rentang usia di bawah 18 tahun. Pendidikan abad 21 menuntut generasi muda memiliki life skills untuk menghadapi kompetisi yang semakin ketat yang didukung dengan konsep diri positif. Subyek penelitian ini adalah anak jalanan dengan kategori children on the street, yaitu anak jalanan yang memilki orang tua dan tempat tinggal, bekerja di jalan untuk membantu menopang perekonomian keluarga. Siswa SD Gunung Brintik Semarang hampir 60% dari memiliki resiko menjadi anak jalan karena faktor lingkungan tempat tinggal. Mereka kesulitan mendapatkan model yang baik dari orang tua karena kondisi lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti pertengkaran, kekerasan, bicara kotor, perjudian, minum- minuman keras, perjudian, dan perselingkuhan yang dilakukan orang tua mereka, yang berdampak kurang baik terhadap pembentukan konsep diri anak. Peran guru BK/ konselor  dalam mengembangkan konsep diri siswa ada dua peranan, yaitu sebagai motivator setidaknya harus memiliki 3 sikap penting yang tidak boleh dilupakan yaitu; Empati, Berpandangan Positif, dan Akrab, dan. sebagai fasilitator mengembangkan konsep diri sehingga anak mengenal dirinya, menerima dirinya, dan mengembangkan dirinya dalam bentuk kegiatan atau layanan BK.

 

Kata Kunci : Anak Jalanan; Konsep Diri; Konselor

Full Text: 401-407