Abstrak

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan berpikir ilmiah siswa. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa di SDN Pandanarum, guru hanya menilai keberhasilan mata pelajaran, tidak dengan menilai keterampilan berpikir ilmiah. Hal tersebut disebabkan kurangnya pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian menggunakan one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Pandanarum tahun pelajaran 2016/2017. Sampel yang diambil adalah 22 siswa kelas V, data yang diperoleh melalui test, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis pada uji t diperoleh t sebesar 17,88218 disebut thitung dan ttabel sebesar 1,72074. Ttabel diperoleh informasi tentang derajat kebebasan (db) dari frekuensi yang diteliti. Jumlah n=22, jadi db = n-1 = 22-1=21. Dengan db sebesar 21 dan taraf siginifikan 5 %. Selanjutnya dibandingkan nilai thitung  sebesar 17,88218 dengan ttabel sebesar 1,72074. Jadi nilai thitung>ttabel , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya model pembelajaran Student Teams Achievement Division berpengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Pandanarum. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata posttest yang lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretest. Hasil dari analisis aspek afektif pada pertemuan 1 nilai keseluruhan yang didapat adalah 699, pada pertemuan 2 mengalami penurunan menjadi 644 dan pada pertemuan 3 mengalami kenaikan menjadi 696. Hasil dari analisis psikomotorik (keterampilan berpikir ilmiah) pada pertemuan 1 dan 2 nilai keseluruhan yang didapat sama dengan nilai 1780 dan pada pertemuan 3 mengalami kenaikan menjadi 1980.

Kata Kunci : Model Student Teams Achievement Division (STAD), Ilmu Pengetahuan Alam, Keterampilan Berpikir Ilmiah

Abstract

The science-learning process emphasizes the provision of direct experience to develop students' scientific thinking. The reality of the field shows that in SDN Pandanarum, teachers only assess the success of subjects, not by assessing the skills of scientific thinking. This is due to the lack of effective and innovative learning in optimizing the learning done in the classroom. This type of research is qualitative research with research design using one-group pretest-posttest design. The population of this study is all students of class V SDN Pandanarum academic year 2016/2017. The samples taken are 22 students of class V, data obtained through test, observation and documentation. The result of analysis on t test obtained t equal to 17,88218 called tcount and ttable equal to 1,72074. Ttable obtained information about degrees of freedom (db) of the frequencies studied. Number of n = 22, so db = n-1 = 22-1 = 21. With a db of 21 and a significance level of 5%. Furthermore, compared tcount value of 17.88218 with ttable of 1.72074. So tcount> ttable, so Ho is rejected and Ha accepted. This means that the learning model Student Teams Achievement Division affect the results of students' learning subjects science class V SD Negeri Pandanarum. This can be proved by a higher posttest average than the average pretest. The result of the affective aspect analysis at meeting 1 overall score was 699, at meeting decreased to 644 and at meeting 3 increased to 696. The result of psychomotor analysis (scientific thinking skill) at meeting 1 and 2 got the same value With a value of 1780 and at meeting 3 increased to 1980.

Keywords: Model Student Teams Achievement Division (STAD), Natural Sciences, Scientific Thinking Skills