Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL SAINS DAN ENTREPRENEURSHIP IV TAHUN 2017

Font Size: 
Rehabilitasi Lahan Kritis pada Kawasan Pegunungan Muria dengan Pendekatan Teknologi Agroforestri Berbasis Masyarakat
Hendy Hendro H. Sridjojo

Last modified: 2017-10-25

Abstract


Abstrak - Pegunungan Muria merupakan suatu kawasan pegunungan yang ada disemenanjung utara pula Jawa, yang secara administratif masuk dalam 3 wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati. Sebagian dari wilayah kawasan pegunungan Muria kondisi lahannya telah mengalami kerusakan dan terjadi degradasi lahan, kondisi ini menyebakan terjadinya lahan kritis.  Sumber penyebab terjadinya lahan kritis selain disebabkan oleh faktor alam seperti topografi (kemiringan lereng), erosivitas, curah hujan, jenis tanah dan tutupan vegetasi, juga disebabkan oleh faktor manusia. Faktor manusia sangat dominan berkontribusi menimbulkan lahan kritis. Hal ini disebabkan penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi dan penggunaannya tidak sesuai dengan kemampuan lahannya serta kondisi lingkungannya. Untuk mengatasi kerusakan sumber daya lahan dan mengembalikan produktivitasnya dibutuhkan upaya pemberdayaan dengan rekayasa teknologi melalui sistem agroforestry. Upaya peningkatan produktivitas lahan kritis hanya akan dapat berhasil apabila masyarakat dilibatkan sebagai aktor utama serta mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan dari kegiatan rehabilitasi lahan tersebut. Keuntungan memberdayakan lahan kritis dengan menggunakan sistem agroforestry dapat mengembalikan produktivitas lahan, mengembalikan kelestarian lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan sosial-ekonomi masyarakat.

Kata kunci : lahan kritis, agrofoerstri, masyarakat

Full Text: PDF