Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL SAINS DAN ENTREPRENEURSHIP IV TAHUN 2017

Font Size: 
Potensi Keragaman Kekayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Tumbuhan
. Kuswanto

Last modified: 2017-10-20

Abstract


Abstrak- Kekayaaan alam Indonesia terlihat dari keanekaragaman geologi lingkungan, etnis penduduk, adat dan budaya serta peradabannya. Keanekaragaman hayati di Indonesia adalah kekayaan sumber daya alam yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, yang wajib dijaga, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Plasma nutfah mencakup keanekaragaman bahan genetika baik dalam bentuk varietas tradisional dan mutakhir maupun kerabat liarnya. Bahan genetika ini merupakan bahan mentah yang sangat penting bagi para pemulia tanaman, hewan dan ikan, terutama untuk merakit varietas atau galur baru. Keberadaan sumber daya genetik tanaman tersebar di berbagai tempat di Indonesia, dan merupakan bahan dasar yang penting untuk kegiatan penelitian di bidang pemuliaan tanaman. Sumber daya genetik tanaman merupakan sumber utama bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat secara tidak langsung.  Sumber daya genetik tanaman perlu segera diamankan dari erosi genetik dan kepunahan. Pengalaman membuktikan bahwa beberapa implementasi kebijakan sering tidak mendukung upaya pengamanan sumber daya genetik tanaman. Proses pemuliaan tersebut sebagian besar telah melibatkan sumber daya genetik asli yang kita dimiliki.  Sumber daya genetik tanaman pangan dan hortikultura adalah yang paling banyak dimanfaatkan, baik sebagai bahan dasar pemuliaan tanaman maupun dimanfaatkan langsung sebagai pangan dan pakan. Titik berat pada budidaya varietas unggul menyebabkan erosi genetik (genetic drift) varietas lokal asli daerah dan menurunkan keanekaragaman genetik yang kemungkinan besar masih memiliki sifat-sifat yang diperlukan di masa depan. Kegiatan pertanian, kahutanan, peternakan dan perikanan perlu dikoordinasikan dalam rangka penyelamatan kekayaan alam.  Kegiatan ini tidak dapat dilakukan secara parsial, namun harus secara global dan terkoordinasi, baik oleh pemerintah melalui kebijakan dan langkah strategis, para peneliti, pencinta lingkungan maupun peran konkrit dari masyarakat dan petani. Tumbuhan yang memerlukan syarat hidup khusus, dapat dilakukan koleksi di dalam habitat (in-situ) agar tidak mengganggu daya hidupnya.  Sebaliknya, tumbuhan yang syarat hidupnya lebih luas dapat diakukan koleksi di luar habitat (ex-situ).

 

Kata kunci : Tumbuhan, plasma nutfah, genetic drift, konservasi in-situ, konservasi ex-situ


Full Text: PDF