Seminar Universitas PGRI Semarang, SNSE III 2016

Font Size: 
Produksi dan Pemasaran Buah serta Benih Gama Melon: Dari Inovasi Laboratorium Ke Dunia Industri Dan Pemberdayaan Masyarakat
Budi Setiadi Daryono

Last modified: 2016-09-28

Abstract


Konsekuensi keberadaan CAFTA (China Asean Free Trade Agreement) serta Asean Single Community (MEA) tidak bisa dipungkiri memiliki efek penting bagi bangsa Indonesia. Negara kita akan dibanjiri barang dagang dari ASEAN dan China, sehingga akan terjadi kompetisi produk lokal dan impor yang akan berakibat terhadap iklim ekonomi dan perdagangan di Indonesia. Banyak pengusaha Indonesia yang belum siap menghadapi konsekuensi tersebut, sehingga diperlukan pembenahan  berbagai sektor untuk menunjang perdagangan Indonesia, salah satunya di bidang pertanian. Saat ini, kondisi pertanian Indonesia menunjukkan bahwa negeri ini belum memiliki kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan produk pertanian. Terjadi kesenjangan antara peningkatan konsumsi yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Terutama dalam pemenuhan tanaman holtikultura seperti kedelai, cabai, melon dan berbagai jenis holtikultur lain sebagai bahan pangan pokok. Sedangkan, negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Malaysia serta China sudah mulai meningkatkan bidang pertaniannya, bahkan telah sukses mengekspor beberapa produknya ke Indonesia. Indonesia akan selalu menjadi negara konsumtif dan sangat bergantung pada benih impor bila tidak segera melakukan  langkah strategis dan konkret untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi solutif dengan meningkatkan tingkat keberhasilan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan  menyediakan benih bermutu sebagai subsistem praproduksi.

Usaha agribisnis benih perlu ditingkatkan dan dioptimalkan, karena nilai produksi dan panen tanaman sangat  bergantung pada harga dan ketersediaan benih. Penyediaan benih merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan produktivitas pertanian dan pemenuhan konsumsi produk pertanian. Masa pemeliharaan dan masa panen sangat bergantung dengan negara lain, karena pemeliharaan dan masa panen akan berlangsung bila benih telah tersedia. Harga beli benih yang semakin mahal menyebabkan ketidakefektipan dalam penggunaan devisa, karena pembelian benih membutuhkan dana cukup besar. Sehingga, untuk meningkatkan keberhasilan agrobisnis pertanian, perlu dilakukan sebuah upaya pengembangan produksi melalui peningkatan industri agrobisnis benih tanaman holtikultura melalui strategi pemuliaan tanaman yang tepat, terencana dan sistematis.

Dengan cara mengimplementasikan dan mengoptimalkan upaya pemuliaan tanaman dengan tepat, terencana, sistematis dan sustainable yang didukung dan dilaksanakan oleh berbagai elemen masyarakat (pemerintah, peneliti, pebisnis dan petani) secara sinergis diyakini mampu meningkatkan usaha agribisnis benih.

Full Text: PDF