Seminar Universitas PGRI Semarang, SNSE III 2016

Font Size: 
Nisbah Bobot Karbon Aktif Ampas Teh dan Sabut Kelapa Teroksidasi sebagai Adsorben dalam Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Kimia
Fitri Nugrahani

Last modified: 2016-09-29

Abstract


Tujuan penelitian adalah menentukan nisbah bobot campuran karbon aktif ampas teh dan sabut kelapa teroksidasi optimal serta efektivitasnya dalam pengolahan limbah cair Laboratorium Kimia sesuai dengan Perda Jateng No. 5/2012. Data dianalisis dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 5 perlakuan  dan 5 ulangan, dan sebagai kelompok adalah waktu analisis. Sebagai perlakuan adalah variasi nisbah bobot karbon aktif ampas teh dan sabut kelapa teroksidasi (gram/gram), yaitu: (1,25 : 0); (2,5 : 10); (3,75 : 20); (5 : 30) dan (6,25 : 40). Pemberikan perlakuan dilakukan secara terpisah dengan pengadukan. Pengujian beda antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dan tingkat kebermaknaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian karbon aktif ampas teh 1,25 g; 3,75 g; dan 5 g selama 240 menit efektif dalam menurunkan COD = 81,20 ± 0,80 mg/l; Mn = 1,09 ± 0,02 mg/l; dan 2,49 ± 0,02 mg/l dengan efektivitas berturut-turut COD = 99,27%; Mn = 89,17%; dan Zn = 75,29% serta efektif menaikkan pH dari 2,36 ± 0,14 menjadi 5,42 ± 0,08. Pemberian sabut kelapa 10 g, 20 g, dan 30 g selama 300-510 menit efektif dalam menurunkan COD = 88,2 ± 1,41 mg/l; Mn = 0,820 ± 0,02 mg/l; dan Zn = 1,28 ± 0,01 mg/l dengan efektivitas berturut-turut COD = 3,71%; Mn = 24,49%; dan Zn = 48,3%, serta dapat menaikkan pH dari 5,42 ± 0,08 menjadi 6,96 ± 0,05.

Kata kunci : karbon aktif ampas teh, sabut kelapa teroksidasi, limbah laboratorium kimia, efektivitas

Full Text: PDF