Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelemahan UKM furniture   pada umumnya terletak pada ketidaktahuan mereka mengenai tatalaksana ekspor dipelabuhan, yang dalam hal ini berkaitan dengan flow of goods dan flow of document, pembiayaan-pembiayaan yang berkaitan dengan kepengurusan barang ekspor,  manajemen usaha, serta ketidak tahuan mengenai pemanfaatan Electronic Data Interchange (EDI), yang merupakan suatu keharusan dalam pelaksanaan ekspor. Untuk mengantisipasi UMKM dalam hal pemanfaatan Sistem Aplikasi untuk pelaksanaan proses ekspor furnitur, maka mereka membutuhkan sosialisasi dan implementasi penerapan sistem pendukung proses ekspor furniture, yaitu : Indonesia National Single Window (INSW, merupakan sistem aplikasi yang digunakan untuk mempercepat proses ekspor.. Untuk dapat connect ke portal INSW, maka UMKM Furniture perlu diberikan aplikasi sistem Indonesia National Single Window (INSW.)  INSW adalah jendela dalam bentuk ICT (Information Communication Technology) yaitu sistem yang mampu melakukan pengiriman data dan informasi dalam satu pengajuan, pengolahan data dan informasi, serta keputusan untuk melakukan realease barang sebagai sistem guna mempercepat arus barang ekspor di pelabuhan sehingga barang yang di ekspor dapat segera di masukkan ke dalam daerah pabean tanpa harus menunggu lama. Disamping itu, sistem tersebut dapat mempercepat penyelesaian proses ekspor barang, sehingga lebih efesien dan efektif serta mengurangi waktu penanganan atas lalu-lintas barang ekspor. Pelaksanaan INSW memiliki setidaknya dua keuntungan, yang pertama adalah mempercepat proses ekspor dan meningkatkan efektivitas dan kinerja ekspor, yang kedua adalah meminimalkan waktu dan biaya ekspor manajemen lalu lintas especially in relation with customs and cargoes clearance.terutama dalam kaitannya dengan cargoes clearance.