Seminar Universitas PGRI Semarang, SENS

Font Size: 
IMPLIKASI KONVERSI BAHAN BAKAR MINYAK KE GAS DI PEMBANGKIT LISTRIK TERHADAP EMISI POLUTAN GAS EMISI RUMAH KACA DAN KONVENSIONAL
Kristofa Yudhi Permata, Handi Cahyono

Last modified: 2015-11-12

Abstract


Seiring dengan naiknya harga minyak dunia, program konversi BBM ke gas bukan hanya dilakukan di sektor domestik. PT. Indonesia Power UBP Semarang juga melakukan konversi BBM ke gas (CNG) dengan program gasifikasi. Melalui pengukuran jumlah aktual BBM dan CNG yang digunakan akan dapat dihitung konsumsi BBM/gas aktual. Perhitungan emisi gas konvensional dan GRK dilakukan dengan menggunakan faktor emisi yang baku. Penghematan BBM HSD mencapai 652 juta Liter (2011) menjadi sekitar 18 juta L (2014), sedang penghematan BBM MFO mencapai 344 juta Liter (2011) menjadi hanya 1 juta Liter (2014). Substitusi BBM diatas membutuhkan gas sebesar 200.920 MMSCF. Program gasifikasi ini juga secara teoretik telah mampu mereduksi emisi CO2 sebesar 2.9 juta ton CO2e (2011) menjadi sekitar 273 ribu ton CO2e (2014) setelah ada implementasi substitusi BBM ke gas. Di sisi lain, program ini juga mampu mereduksi emisi SO2 sebesar 11.224 ton SO2 (2011) menjadi 190 ton SO2. Polutan konvensional lain seperti PM dan NOx tahun 2011 juga turun drastis bila dibanding tahun 2014. Dari implementasi program ini terlihat bahwa program gasifikasi BBM pembangkit disamping akan mengurangi biaya produksi juga akan berpotensi mengurangi emisi polutan baik konvensional maupun GRK.

 

Kata kunci: BBM, energi, konversi, lingkungan, pembangkit listrik

Full Text: 406-410