Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang “bagaimana mengkonstruksi model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) terhadap peningkatan kemampuan critical thinking dan disposisi mathematical habits of mind (MHM) siswa?”. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri yang ada di Kabupaten Subang provinsi Jawa Barat. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah purposive sampling atau sampling bertujuan. Sehingga sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 158 siswa kelas VIII dari dua SMP level sekolah tinggi dan sedang. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan critical thinking dan skala disposisi MHM siswa, observasi kelas dan wawancara. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, validitas data yang digunakan adalah triangulasi data atau triangulasi sumber. Sementara pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Non Parametrik Mann-Whitney dan uji beda lanjut atau post hoc dari One-Way ANOVA. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi MHM siswa meningkat lebih baik berdasarkan kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah) dengan kedua level sekolah, siswa yang mendapatkan model MEA daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi MHM siswa ditinjau dari kategori KAM tinggi dengan level sekolah tinggi dan sedang, siswa yang mendapatkan model MEA lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional, dan (3) tidak terdapat pengaruh interaksi antara model MEA dan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan kemampuan critical thinking dan disposisi MHM siswa.

Kata Kunci: Means ends analysis, kemampuan critical thinking, disposisi MHM siswa