Seminar Universitas PGRI Semarang, SENATIK 2017

Font Size: 
ETHNOMATHEMATICS: APA MENGAPA DAN BAGAIMANA IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS
Turmudi Turmudi

Last modified: 2017-09-15

Abstract


Kita sadar bahwa pada umumnya diterima suatu pemahaman bahwa belajar dan mengerjakan matematika adalah suatu tindakan yang bisa diterima akal dan melibatkan fenomena budaya, sosial, dan kognitif yang tidak dapat dipisahkan (Schoenfeld, 1989). Dalam generasi masa lalu dan masa sekarang matematika dikembangkan di luar kebutuhan kemanusiaan yang berada di dalam budaya dan masyarakat, perlu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan atau untuk menjelaskan fenomena-fenomena. Namun kebanyakan matematika di sekolah diajarkan di luar konteks di mana matematika dikembangkan dan dari konteks di mana ide-ide matematika muncul dan bermakna bagi siswa.Kajian ini berkaitan dengan Ethnomathematics yang oleh Gerdes (1996) yang didefinisikan “cultural anthropology of mat`hematics and mathematics education” yang merupakan lapangan minat yang baru yang letaknya berada pada pertemuan Antara matematika dan anthropology budaya.Pelaksanaan study etnomatematika, sejumlah interpretasi, dan kemungkinan implement-tasinya dalam konteks kelas diuraikan dalam makalah singkat ini. Hasil studi tentang kalender Aboge di keratin Cirebon, kalender saka sunda di Cirende, bertenun masyarakat Baduy, pola tanam singkong di Cimahi, hari baik dan hari buruk masyarakat kampong Kuta, dan sejumlah temuan mahasiswa dalam skripsi menjadi bahan renungan yang kemungkinan bisa dijadikan bahan untuk belajar matematika.Munculnya kajian baru tentang ethnomathematics ini bisa memperluas cakrawala kajian matematika yang digali dari masyarakat yang secara spesifik tidak mempelajari matematika secara akademik.Dari kajian singkat diperoleh gambaran bahwa hasil kajian tentang etnomatematika ini memperkaya wacana bermatematika.Kata kunci: etnomatematika, pembelajaran matematika,berbasis budaya

Full Text: PDF