Pembelajaran sains (IPA) pada saat ini ada kecenderungan siswa hanya menghafalkan konsep, teori dan hukum. Di dalam pembelajaran siswa  perlu dikembangkan aspek afektif dan psikomotorik selain aspek kognitif. Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan di SD N Rejosari 03 bahwa tidak semua anak mempunyai daya pemikiran dan kemampuan yang sama dalam hal kecerdasan majemuk.

Penilaian dan evaluasi ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yang merupakan tujuan dari pembelajaran. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai tes untuk mengukur keefektifan pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran melalui keterampilan kerja ilmiah. Pembelajaran melalui keterampilan kerja ilmiah memacu peserta didik untuk aktif bertanya, melakukan pengamatan, memprediksi, mengelompokkan, mengomunikasikan, dan bekerja sama

Penelitian ini di lakukan di SD Rejosari Semarang. Adapun waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini mengacu pada One Group Pretest-Posttest Design. Metode pengumpulan data meliputi Lembar observasi, lembar Angket, dan Soal Tes peserta didik. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Uji yang dilakukan adalah Multiple Linier Regression,  diperoleh nilai Sig. sebesar 0,00. Karena nilai Sig. 0,00 kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan keaktifan dalam keterampilan kerja ilmiah dan respons peserta didik mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Hasil perhitungan didapatkan prestasi belajar peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan nilai t_hitung sebesar 8,721 dengan t_tabel sebesar1,699untuk df = 29. Prestasi belajar peserta didik sesudah diberi perlakuan lebih baik dibanding sebelumnya dengan sesudah pembelajaran 83 dan sebelum pembelajaran 63. Keterampilan Kerja Ilmiah dan Respon peserta didik selama proses pembelajaran berpengaruh positif sebesar 65,8% terhadap prestasi belajar.

Kata kunci : IPA, Keterampilan Kerja Ilmiah, Prestasi Belajar