Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
Model Kepemimpinan Ideal dalam Serat Rama Jarwa
Waridi Hendro Saputro

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Serat Rama Jarwa adalah karya sastra Jawa pada masa Surakarta Awal yang digubah oleh Yasadipura. Serat ini pada awalnya merupakan karya sastra Jawa Kuna yang telah digubah dalam bentuk macapat dan pada tahun 1925 pernah diterbitkan oleh Weltevreden. Di antara pupuh yang ada terdapat satu pupuh yang sangat menarik yaitu pupuh ke-77. Pada pupuh ini terdapat ajaran kepemimpinan. Hal ini menarik untuk diteliti karena terdapat warisan leluhur yang tak lekang oleh zaman sehingga masih dapat digunakan sampai sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pustaka. Permasalahan yang dibahas yaitu (1) apa isi dari pupuh ke-77 Serat Rama Jarwa? dan (2) apa pokok ajaran yang terdapat dalam pupuh ke-77 Serat Rama Jarwa? Simpulan pada tulisan ini adalah pupuh ke-77 Serat Rama Jarwa menceritakan ketika Rama memberikan pelajaran kepada Wibhisana tentang pedoman kepemimpinan negara. Pokok-pokok ajaran dalam pupuh ke-77 Serat Rama Jarwa adalah ajaran “Asthabrata” yang merangkum perlambangan watak dan kepribadian yang utama bagi pemimpin negara dengan berpedoman kepada perilaku delapan dewa. Kedelapan watak dan kepribadian ini sangat cocok dan diperlukan untuk dimiliki para pemimpin masa kini. Sebagai pemimpin perlu memiliki sifat-sifat ini untuk mengatasi permasalahan yang muncul dan menjadi sosok panutan yang ideal.

Kata kunci: Serat Rama Jarwa, Asthabrata, dan Kepemimpinan.

 

Abstract

Serat Rama Jarwa is a Javanese literary work in early Surakarta period composed by Yasadipura. This serat is an ancient Javanese literary work that has been composed into macapat and has been published by Weltevreden in 1925. Among pupuh existing, there is a very interesting pupuh, the 77th pupuh. In this pupuh, there is a leadership tenet. It is interesting to study as there is ancestor’s eternal heritage, thereby still can be used until today. This study was a qualitative research using library method. The problems addressed were: (1) what is the content of the 77th pupuh of Serat Rama Jarwa? And (2) what is the basic tenet of the 77th pupuh of Serat Rama Jarwa?. The conclusion of research was that the 77th pupuh of Serat Rama Jarwa tells about a story when Rama taught Wibhisana about the guidelines of state leadership. The basic tenets contained in the 77th pupuh of Serat Rama Jarwa is “Asthabrata” summarizing the symbolization of main character and personality for the state leaders, referring to the eight gods’ behavior. These eight characters and personality are very appropriate and desirable to be owned by the present leaders. As the leader should have these characteristics in order to solve the problems arising and to be the ideal role model.

Keywords: Serat Rama Jawa, Asthabrata, and leadership


Full Text: PDF