Salah satu permasalahan petanian kebun salak di Jogjakarta pada musim kemarau terjadi kendala pada pengairannya, karena lahannya merupakan lahan tadah hujan dan jauh dari jangkauan listrik, sehingga pohon salak tidak berbuah. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian pengukuran daya keluaran inverter 1000 watt yang dikombinasikan dengan panel surya(PLTS) sebagai sumber energi listrik dari sinar matahari, digunakan untuk penggerak pompa air arus bolak balik 1 fasa, diharapkan dapat menanggulagi permasalahan tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk pengairan dengan memanfaatkan pompa air yang dipasang pada sumur yang dibuat diatas lahan pertanian sebagai sumber air. Panel surya merupakan salah satu sumber penghasil energi listrik, dari radiasi sinar matahari yang tidak terbatas dan ramah lingkungan. Baterai adalah salah satu pilihan yang dapat menyimpan energi listrik, yang berasal dari panel surya. Dalam pengamatan, baterai diisi oleh panel surya yang menghasilkan tegangan dengan cara mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Tegangan yang dihasilkan dari panel surya berkisar 16,9-18volt DC. Inverter yang dipasang berkemampuan 1000 watt, jenis panel surya dalam penelitian Polikristal (Poly-crystalline) dengan daya 200wp. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa, distribusi arus dan tegangan dari panel surya, rata-rata sebesar ± 16V, penditribusian ke baterai diatur oleh solar charger controller sangat stabil rata-rata 13,6V. Hal ini memperlihatkan bahwa setelah baterai terisi selama 4-5 jam, mampu beroperasi selama 3 jam pada tegangan output inverter 220-176volt AC dengan bebanterpasang 125 watt.

Kata kunci : panel surya, radiasi sinar matahari, inverter, baterai.