Last modified: 2016-01-24
Abstract
Kepulauan Kangean secara administratif masuk pada Kabupaten Sumenep, akan tetapi secara geografis
kepulauan Kangean lebih dekat dengan Pulau Bali. Di Kepulauan ini terdapat empat bahasa yang dipakai
masyarakat, yakni bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Bajo, dan bahasa Bali. Keberdampingan bahasabahasa tersebut saling memengaruhi antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain, sehingga
memunculkan bentuk baru yakni bahasa Madura Dialek Kangean. Munculnya dialek Kangean diakibatkan oleh politik bahasa yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Sumenep melalui pendidikan dan birokrasi. Sebuah pilihan yang sangat sulit bagi pembelajar dalam mempelajari dan menentukan bahasa ibu mereka. Fenomena yang cukup memprihatinkan, bahasa Jawa, bahasa Bajo, dan bahasa Bali sekarang tera