Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Menduniakan Bahasa dan Sastra Indonesia

Font Size: 
KESESUAIAN WARNA LOKAL SUNDA DALAM KUMPULAN CERPEN DUA ORANG DUKUN DAN CERITA PENDEK SUNDA LAINNYA DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER POSITIF SISWA KELAS XI SMA
Pipik Asteka, Deden Sutrisna

Last modified: 2019-01-17

Abstract


Warna lokal sunda yang merupakan ciri khas, budaya, dan kekhasan urang Sunda baik warna lokal Sunda masa lalu dan masa kini, wajib diperkenalkan kepada siswa agar mereka dapat memelihara dan bertindak sesuai dengan akar budaya sunda yang sesungguhnya, dimana sangat kaya dengan karakter positif. Sastra warna lokal sunda merupakan sastra Indonesia dengan latar belakang daerah sunda, baik berupa sikap, pandangan, identitas  dan kemampuan masyarakat Sunda yang berada di provinsi Jawa Barat. Kontekstualisasi dalam hal pemilihan bahan ajar adalah  pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan situasi terdekat siswa atau kehidupan keseharian siswa supaya siswa dapat mengaitkan materi pelajaran di kelas dengan kondisi di tempatnya tinggal, jika siswa tersebut berdomisili di kabupaten Majalengka Jawa Barat, maka bahan ajar yang paling tepat adalah bahan ajar dengan kearifan lokal atau warna lokal daerah tersebut. Pendidikan karakter merupakan hal yang menjadi tolak ukur kemajuan moral suatu bangsa, apabila generasi masa depan dibina dan dikenalkan dengan karakter positif sejak dini, maka  visualisasi karakter masa depan suatu bangsa sudah ada dalam genggaman nyata pelaku masa depan.

Kata kunci : warna lokal sunda, bahan ajar, karakter positif, siswa, apresiasi sastra.


Full Text: 151-178