Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship II

Font Size: 
Pengaruh pemberian jenis bekatul beras terhadap hitung leukosit pada tikus putih Rattus norvegicus yang diberi diet minyak goreng dengan pemanasan berulang
Eny Hartadiati Wasikin H, Diah Arum Saputri

Last modified: 2015-09-28

Abstract


Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang pada suhu yang tinggi menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi yang dapat meningkatkan pembentukan asam lemak trans dan radikal bebas. Post Test Only Control Group Design digunakan untuk mengetahui apakah pemberian jenis bekatul beras berpengaruh terhadap hitung leukosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi diet minyak goreng dengan pemanasan berulang dan mengetahui jenis bekatul beras yang dapat menyebabkan hitung leukosit paling optimal. Penelitian menggunakan 16 ekor tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague Dawley jantan untuk empat perlakuan, yaitu P0: minyak goreng dengan pemanasan berulang 1,5 ml, P1: minyak goreng dengan pemanasan berulang 1,5 ml + bekatul beras putih 540 mg/ekor/hari, P2: minyak goreng dengan pemanasan berulang 1,5 ml + bekatul beras merah 540 mg/ekor/hari, P3: minyak goreng dengan pemanasan berulang 1,5 ml + bekatul beras hitam 540 mg/ekor/hari. .Perlakuan dilakukan selama 21 hari kemudian dilakukan hitung sel leukosit. Uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian jenis bekatul beras tidak berpengaruh signifikan (p>0,05) terhadap hitung leukosit pada tikus putih Rattus norvegicus yang diberi diet minyak goreng dengan pemanasan berulang.

Kata Kunci: bekatul beras, leukosit, minyak goreng dengan pemanasan berulang.


Full Text: 226-231