Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship II

Font Size: 
KELAYAKAN PANGAN (FOOD SAFETY) KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica) DI KAWASAN STASIUN TAWANG DAN KAWASAN STASIUN SEMARANG GUDANG DITINJAU DARI ASPEK KIMIA
Riau Aulya Mita, Ben Suharno, Prasetiyo Prasetiyo

Last modified: 2015-09-28

Abstract


Kangkung air (Ipomoea aquatica) merupakan tumbuhan air yang dapat dikonsumsi masyarakat, tetapi habitat tumbuhan air yang tercemar akan mempengaruhi kelayakan pangan (Food Safety) kangkung air (Ipomoea aquatica). Penelitian bertujuan menganalisis kandungan Pb, Cu dan mengetahui kelayakan pangan kangkung air yang terdapat di kawasan Stasiun Tawang dan kawasan Stasiun Semarang Gudang ditinjau dari aspek kimia Pb dan Cu. Subjek penelitian ini adalah kangkung air di kawasan perairan Stasiun Tawang dan Stasiun Semarang Gudang. Waktu penelitian di mulai dari bulan Februari sampai dengan Maret 2015. Metode penelitian menggunakan survei. Pengambilan sampel secara purposive random sampling. Teknik pengujian Pb dan Cu menggunakan analisa AAS. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kandungan Pb kangkung air tertinggi di kawasan Stasiun Tawang 2,000 mg/kg, kawasan Stasiun Semarang Gudang 4,714 mg/kg. Rata-rata kandungan Cu kangkung air tertinggi di kawasan Stasiun Tawang 13,311 mg/kg, sedangkan kawasan Stasiun Semarang Gudang 19,264 mg/kg. Kandungan Pb dan Cu kangkung air telah melebihi baku mutu dan tidak layak dikonsumsi. Menurut BSN Tahun 2009 baku mutu Pb 0,5 mg/kg. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen POM No: 03725/B/SK/VII/89 baku mutu Cu 5,0 mg/kg.

Kata Kunci: Kelayakan Pangan (Food Safety), Kangkung Air (Ipomoea aquatica), Timbal (Pb), Tembaga (Cu)


Full Text: 176-183