Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL KEINDONESIAAN III

Font Size: 
KEAKTIFAN ANAK TUNARUNGU DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SLB NEGERI DJOJONEGORO TEMANGGUNG
Rizka Bagus Noviandi

Last modified: 2018-11-14

Abstract


Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan. Aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosi, tindakan moral, aspek pola
hidup, sehat dan pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, Tujuan dari pembelajaran
pendidikan jasmani yang paling penting untuk dicapai adalah keaktifan. Keaktifan yang dimaksud, anak aktif
dalam bergerak.
Pemberian kesempatan belajar gerak melalui keterampilan jasmani yang cukup sejak usia dini sangatlah
penting, maka dari itu keaktifan digunakan sebagai salah satu aspek penilaian dalam pembelajaran pendidikan
jasmani dan tolak ukur dalam keberhasilannya. Suasana yang aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di
SMPLB Djojonegara Temanggung merupakan suasana yang ideal untuk perkembangan belajar gerak anak.
Semakin aktif anak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani semakin besar anggapan bahwa
pembelajaran tersebut dikatakan berhasil. Manfaat dari penelitian ini adalah data yang didapat dalam penelitian
ini dapat digunakan pendidik dalam melakukan pembelajaran penjasorkes terhadap anak tunarungu.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan fokus penelitian keaktifan anak tunarungu dalam mengikuti
pembelajaran penjasorkes di SLB Negeri Djojonegoro Temanggung. Indikator penelitian : Tujuan yang ingin
dicapai untuk mengetahui tingkat keaktifan anak tunarungu dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes di SLB
Negeri Djojonegoro Temanggung. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara dan
observasi. Metode analisis data, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian : Tingkat keaktifan anak tunarungu mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SLB
Negeri Djojonegoro Temanggung dapat dikatakan cukup, Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor
yang mempengaruhinya, secara tidak langsung guru kurang mampu membuat pembelajaran secara aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa sesuai dengan rencana program pembelajran yang sudah
ada. Tenaga pengajar yang dirasa kurang di SLB Negeri Djojonegoro Temanggung. Tidak jarang orang tua
murid turun langsung ke lapangan khususnya untuk mengarahkan anaknya atau memberikan sebuah motivasi
agar anak mau begerak mengikuti intruksi dari guru. Kesimpulan Tingkat kekatifan anak tunarungu dalam
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SLB Negeri Djojonegoro Temanggung dapat dikatakan cukup
baik. Saran : bagi guru hendaknya metode yang digunakan lebih variatif lagi, bagi sekolah, ajukan permintaan
kepada dinas terkait untuk membantu baik material maupun tenaga pengajar guna peningkatan mutu kualitas
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Kata Kunci : Keaktifan, Penjasorkes, Tunarungu

Full Text: 683-689