Font Size:
SEMAR NGEJAWANTAH SEBAGAI METODE MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA SMP
Last modified: 2018-03-19
Abstract
Secara umum siswa SMP belum mampu berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan baik dan benar. Penguasaan kosa kata bahasa Jawa krama yang minimalis dan kebiasaan berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari mengakibatkan siswa kurang berani berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam situasi formal. Usaha peneliti meningkatkan kompetensi siswa berbicara bahasa Jawa krama adalah menerapkan metode semar ngejawantah. Semar merupakan akronim atau gabungan kata seneng dan marem, sedangkan ngejawantah artinya menjelma/memerankan menjadi orang lain. Jadi semar ngejawantah artinya senang dan puas setelah menjelmakan diri menjadi peran orang lain. Landasan teori semar ngejawantah ini mengadaptasi teori bermain peran (Role Playing). Data PTK dua siklus ini diperoleh dari instrumen tes dan nontes. Pada tindakan pretes, nilai rata-rata berbicara siswa sebesar 71,56. Nilai ini termasuk kategori cukup. Pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 81,33 atau terjadi peningkatan sebesar 14%. Nilai ini sudah termasuk kategori baik, hanya saja masih ada nilai sepuluh siswa belum mencapai batas KKM. Oleh karena itu, dilakukan tindakan siklus II dengan tujuan nilai semua siswa dapat mencapai KKM yaitu 80. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 5% menjadi 85,78, dengan semua siswa mencapai KKM. Peningkatan hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan metode semar ngejawantah juga diikuti perubahan perilaku siswa ke arah positif. Siswa menjadi lebih aktif, kritis dan percaya diri untuk tampil berbicara bahasa Jawa. Perilaku negatif siswa seperti ramai sendiri, menganggu teman, melamun, dan mengantuk menjadi berkurang. Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa dengan metode semar ngejawantah terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Jawa ragam krama.
Full Text:
PDF