Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN 2017

Font Size: 
BIODISEL MANGROVE JENIS NYAMPLUNG (Callophylum inophyllum) SEBAGAI PENGGANTI BBM FOSIL BAGI PELAKU USAHA PERIKANAN PESISIR
Suyono LPPM, Ninik Umi Hartanti, Narto Narto

Last modified: 2017-11-02

Abstract


Sumber bahan bakar minyak fosil terus berkurang dan tidak dapat diperbaharui sehingga diperlukan alternatif
penggantinya. Bahan bakar nabati (biodisel) adalah salah satu alternatifnya karena dapat diperbaharui dan
ramah lingkungan. Biodisel generasi pertama dari sumber makanan dan generasi kedua dari limbah pangan
dapat mengganggu ketersediaan bahan pangan dan tidak efisien karena membutuhkan lahan luas untuk
pengadaanya. Biji nyamplung (Callophylum inophyllum) sangat potensial sebagai bahan baku biodisel
dikarenakan rendemen minyaknya 40-70% tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain, misalnya jarak
pagar sebesar 40-60% dan sawit 46-54%, hemat bahan baku dan memiliki daya bakar dua kali lipat
dibandingkan minyak tanah. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan bahan bakar nabati (biodisel)
generasi ketiga dari tanaman mangove jenis nyamplung sebagai bahan mengatasi krisis bahan bakar minyak
fosil khususnya bagi para nelayan dan petambak di wilayah pesisir Kabupaten Brebes dan sekitanya. Untuk
dapat mencapai tujuan/target umum tersebut dilakukan dengan mengkaji kandungan minyak pada biji
nyamplung, sintesis biodiselnya serta teknik kultur intensif dan model pengembangan kultur massalnya. Yield
biodisel yang dihasilkan dari minyak biji nyamplung pada penelitian ini sebesar 82,87%, berada pada kisaran
yield biodisel hasil para peneliti terdahulu melalui transesterifikasi satu tahap sebesar 79,03-91,00%. Angka
setana dan alkil ester pada biodisel yang dihasilkan masing-masing sebesar 79,50 dan 99,71 % sudah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI). Densitas yang dihasilkan sebesar 893,1 kg/m3, titik kabut 20oC dan gliserol
total 0,26% sudah mendekati SNI dengan selisih yang tidak signifikan, sedangkan angka asam yang dihasilkan
sebesar 1,86 mg KOH/gram biodisel dan viskositas biodiselnya 15,7 mm2/s belum memenuhi SNI secara
signifikan. Untuk menyempurnakan angka asam dan viskositas tersebut masih diperlukan penyempurnaan
proses sintesa biodisel melalui diversifikasi jumlah tahapan esterifikasi, alternatif jenis dan kadar katalisator
ataupun optimalisasi suhu reaksi transesterifikasinya.
Kata kunci : biodisel, nyamplung, ramah lingkungan

Full Text: PDF 465-473