Font Size: 

Bertitik tolak pada masih rendahnya mutu pendidikan, pemerintah mengupayakan penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan atau pembaharuan kurikulum dilakukan dalam rangka mengantisipasi berbagai perubahan dan tututan kebutuhan masa depan yang akan dihadapi oleh siswa sebagai warga negara Indonesia agar mereka mampu berpikir global dan bertindak sesuai dengan karakteristik dan potensi lokal. Perubahan kurikulum diharapkan dapat terwujudnya praktik pembelajaran yang lebih berkualitas bagi peserta didik menuju terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan unggul, sehingga dapat bersaing di era globalisasi. Indonesia sebagai bangsa yang multietnis, multiagama, multikultural, keberadaannya dapat menimbulkan pertikaian dan perpecahan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar keberadaannya justru dapat menumbuhkembangkan rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan negara karena bangsa kita memiliki kekayaan dan keunikan budaya yang sangat luar biasa. Keberadaan tersebut dapat menjadi alat untuk menciptakan insan yang berkarakter. Salah satu upaya untuk memperkukuh rasa kebanggaan adalah dengan pengajaran bahasa. Untuk mewujudkan insan yang berkarakter diperlukan revitalisasi pendidikan. Pendidikan dapat dijadikan alat yang mampu menuntun peserta didik menjadi manusia yang berperilaku dan berakhlak baik serta berkarakter. Pengajaran bahasa dapat dijadikan penggerak untuk mengimplikasikannya. Pengajaran bahasa perlu direvitaliasi agar mampu membuat siswa menjadi insan yang menjunjung tinggi moralitas, kedisiplinan, keadilan, kesetaraan, kepedulian sosial, bertanggung jawab serta cinta kepada tanah air yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Guru juga berperan untuk mengubah dan merevitalisasi pengajaran bahasa yang konvensional menjadi pengajaran bahasa yang berkarakter dalam upaya menghadapi era globalisasi.
Kata kunci: kurikulum, globalisasi, karakter, peran guru