Jeruk keprok SoE mengalami penurunan populasi tanaman karena terserang penyakit yang mengakibatkan penurunan produksinya. Rehabilitasi jeruk ini merupakan titik awal untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengkaji upaya peningkatan produksi jeruk keprok SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), setelah dicanangkan program rehabilitasi agribisnis jeruk keprok SoE. Evaluasi peningkatan produksi dilakukan dengan analisis rata-rata bergerak terhadap data produksi jeruk dari tahun 2005−2016. Hasil penelitian menunjukkan ada  kecenderungan peningkatan produksi dari tahun 2013−2016, dengan peningkatan sebesar 92,4%. Upaya peningkatan produksi dilakukan oleh lembaga penelitian terkait, Pemda Kabupaten TTS, petani jeruk Kabupaten TTS. Upaya peningkatan produksi yang dilakukan adalah pembenihan dan pembibitan berlabel biru dalam polibag, identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap usahatani, penanganan penyakit, penanganan pasca panen, serta penemuan varitas baru sesuai selera konsumen dan tahan penyakit. Kesimpulan penelitian adalah upaya yang dilakukan mulai dari proses produksi sampai dengan pasca panen berhasil meningkatan produksi jeruk keprok SoE setelah mengalami penurunan drastis akibat serangan penyakit. Saran penelitian adalah diharapkan Pemerintah mensubsidi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jeruk dan pendapatan petani jeruk, serta mempromosikan karir yang baik sebagai petani jeruk untuk regenerasi petani jeruk dengan pelatihan dan pendidikan formal.

Kata kunci : jeruk keprok SoE, Citrus reticulata, penyakit,  produksi, Kabupaten Timor Tengah Selatan