Penyandang autis/autisme merupakan komponen sumber daya manusia yang juga berhak mendapatkan pelayanan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun hak tersebut belum terakomodir dengan optimal. Hal ini dikarenakan banyak faktor keterbatasan diantaranya : tenaga terapis, panduan penanganan untuk terapis dan orang tua serta keterbatasan jumlah lembaga formal (SLB, sekolah inklusi). Selain hal tersebut penangannya membutuhkan biaya yang cukup banyak dan waktu yang lama. Anak autis menderita gangguan ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan gangguan berbahasa. Anak autis seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungannya dan asyik bermain sendiri. Namun demikian dengan penanganan tepat, penyandang autis dapat mengembangkan potensinya dan menjadi tokoh yang berprestasi. Besarnya potensi anak autisme yang kurang mendapat pelayanan ditambah besarnya biaya terapi menyebabkan penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan meningkatan kemampuan komunikasi dan flexible thingking anak autisme menggunakan metode TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication-Handicapped Children). Penelitian dilaksanakan di 6 SDLB kota Semarang dan Pusat Terapi Ananda Yogyakarta dan Gunung Kidul. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode research and development (R and D). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, interview mendalam dan terstruktur dengan guru dan terapis serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu media terapi anak autis berbasis visual audio video yang mendukung sustainable development goal sebagai quality education untuk anak autis di tingkat SDLB.