Abstrak - Dalam budidaya ikan patin kendala yang sering dihadapi yaitu dalam mengatasi permasalahan tingginya tingkat mortalitas pada benih ikan patin yang disebabkan rendahnya kualitas air dan kesehatan ikan sehingga berakibat pada tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin menjadi terganggu. Solusi yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara menjaga kualitas air dan pemberian bahan alami sebagai senyawa antibakteria yang dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit pada benih ikan patin. Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang temulawak adalah senyawa kurkuminoid dan minyak atsiri yang memiliki sifat bakteriostatik dan fungistatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap kelangsungan hidup benih ikan patin (Pangasius sp.) yang dipelihara dalam sistem akuakultur. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan RAL yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, P0: Kontrol (tanpa pemberian ekstrak rimpang temulawak), P1: Pemberian ekstrak rimpang temulawak dengan konsentrasi 0,2 g/L, P2: Pemberian ekstrak rimpang temulawak dengan konsentrasi 0,4 g/L, P3: Pemberian ekstrak rimpang temulawak dengan konsentrasi 0,6 g/L. Pemberian ekstrak rimpang temulawak dilakukan setiap 1 minggu sekali sehabis dilakukan pengurasan akuarium. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian esktrak rimpang temulawak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan patin dengan pemberian konsentrasi yang tepat. Pemberian ekstrak rimpang temulawak dengan konsentrasi 0,4 g/L memberikan pengaruh terbaik terhadap kelangsungan hidup benih ikan patin yaitu 93 %.