Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian sari markisa dan lama simpan terhadap berat, indeks dan volume telur puyuh. Markisa dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan telur puyuh (Coturnix coturnix japonica). Telur puyuh memiliki lama simpan yang tidak terlalu lama, diharapkan dengan pemberian antioksidan maka telur akan menjadi semakin tahan lama. Penelitian dilaksanakan menggunakan burung puyuh sebanyak 126 ekor, pakan BP104 25 gram/ekor/hari, air minum diberikan sebanyak 1000 ml. Pengambilan data penelitian menggunakan 126 butir telur puyuh dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 7 x 5 x 3 masing-masing dengan 3 kali ulangan, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi sari markisa (0 ml; 2  ml; 4 ml; 6 ml; 8 ml, 10 ml; 12 ml) faktor kedua lama penyimpanan (2; 3; 4 mg).Hasil penelitian menunjukkan bahwa  faktor pemberian sari markisa dengan konsentrasi yang berbeda, tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter penelitian. Berat telur puyuh SM0 10,148 g; SM2 10,128 g; SM4 9,827 g; SM6 9,746 g; SM8 10,291 g; SM10 10,332 g; SM12 9,930 g. Index telur puyuh SM0 76,439%; SM2 77,093%; SM4 77,169%; SM6 76,878%; SM8 77,808%; SM10 78,141%; SM12 79,986%.Volume telur puyuh pada SM0 8,700 ml; SM2 8,528 ml; SM4 8,400 ml; SM6 8,233 ml; SM8 8,744 ml; SM10 8,694 ml; SM12 8,386 ml.Faktor lama simpan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap  parameter penelitian. Berat telur pada penyimpanan  adalah 10,150 g (2 mg); 9,693 g (3 mg); 10,328 g (4 mg). Index telur puyuh adalah : 77,186% (2 mg); 79, 133% (3 mg); 76, 610% (4 mg). Volume telur puyuh adalah : 8,5190 ml (2 mg); 8,7381 ml (3 mg); 8,3400 ml (4 mg). Interaksi antara faktor konsentrasi sari markisa dengan lama simpan telur puyuh tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter penelitian. Disimpulkan bahwa berat telur, indeks telur dan volume telur lebih dipengaruhi oleh lama simpan.