Last modified: 2016-09-29
Abstract
Kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas. Senyawa fenolik yang dimiliki Kulit buah naga (Hylocereus costaricencis) mempunyai potensi sebagai tabir surya karena adanya gugus kromofor (ikatan rangkap tunggal terkonjugasi) yang mampu menyerap sinar UV baik UV A maupun UV B agar tidak langsung memapar kulit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai sun protecting factor (SPF)sediaan krim tabir surya dengan menggunakan ekstrak kulit buah naga yang dikombinasikan dengan titanium dioksida . Metode yang digunakan adalah dengan membuat formulasi tabir surya yanberbeda yaitu yang pertama hanya menggunakan ekstrak kulit buah naga 0,09 g dan yang kedua dengan menggunakan ekstrak kulit buah naga 0,09 g yang dikombinasikan dengan konsentrasi titanium dioksida yang berbeda yaitu 1%,3% dan 5%. Parameter yang dilakukan yaitu uji nilai Sun Protection Factor (SPF). Penentuan nilai SPF dilakukan secara in vitro dengan metode A. J Petro menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 290-320 nm. Berdasarkan hasil uji in vitro didapatkan nilai Sun Protection Factor (SPF) tertinggi sebesar 11,02 yaitu pada sediaan krim yang hanya ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah dan dan nilai SPF terendah adalah sediaan krim dengan variasi konsentrasi titanium dioksida 5 % + ekstrak kulit buah naga merah 0,09 g.
Kata kunci : Fenolik, Metode A.J Petro, Sun Protection Factor (SPF), Tabir surya, Titanium dioksida