Asam sinamat merupakan senyawa yang terdapat pada kulit kayu manis. Kelimpahan serta aktivitas daya hambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli menjadi keunggulan asam sinamat sebagai antibakteri. Namun, penggunaan asam sinamat sebagai antibakteri masih kurang optimal karena kelarutannya rendah dalam air. Salah satu teknologi terkini untuk mengatasi masalah tersebut adalah enkapsulasi dalam ukuran nano meter. Enkapsulasi asam sinamat menggunakan nanopartikel kitosan sebagai bahan enkapsulan ditujukkan untuk meningkatkan aktivitas asam sinamat sebagai antibakteri dengan cara melindungi senyawa aktif, serta  meningkatkan kelarutannya dalam air melalui modifikasi kitosan-TPP. Peningkatan aktivitas asam sinamat sebagai antibakteri dipelajari dengan variasi perbandingan senyawa yang diuji antara asam sinamat, nanopartikel kitosan, dan enkapsulasi asam sinamat-nanopartikel kitosan. Pembentukan emulsi dilakukan menggunakan Corning LSE Compact dengan kecepatan 6.000 rpm selama 30 menit. Pembentukan nanopartikel kitosan sebagai bahan enkapsulan dilakukan menggunakan freeze dryer dengan metode freeze drying. Enkapsulasi asam sinamat dalam nanopartikel kitosan dengan kondisi optimal ditentukan dari ukuran partikel kitosan, keseragaman morfologi permukaan nanopartikel kitosan, nilai efisiensi enkapsulasi, serta profil uji antibakteri. Sintesis nanopartikel kitosan menghasilkan ukuran partikel rata-rata sebesar 330 nm dengan volume prosentase 29,9% dan 79,1% dengan ukuran rata-rata 5570 nm. Bentuk morfologi kitosan berukuran nano meter lebih kecil dan seragam dibandingkan bentuk morfologi kitosan. Nilai efisiensi enkapsulasi 67,304% menjadikan asam sinamat memiliki aktivitas daya hambat pertumbuhan bakteri yang lebih tinggi dibandingkan asam sinamat murni dan nanopartikel kitosan.