Last modified: 2016-09-29
Abstract
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan devisa negara berbasis non migas. Pertanian merupakan sektor yang mendapatkan prioritas dalam kebijakan perekonomian. Tindak lanjut dalam penerapan pembangunan ekonomi adalah pengembangan dan pengoptimalan potensi sumberdaya pertanian. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan telah menimbulkan banyak masalah yang berkaitan dengan produksi, efisiensi, harga, dan pendapatan petani, namun hampir dua dekade terakhir, kenaikan produksi sudah tidak sebanding lagi dengan kenaikan penggunaan pupuk. Silika atau SiO2 merupakan komponen mikro elemen di dalam tanah yang diperlukan dalam jumlah yang kecil oleh tumbuhan. SiO2 berperan dalam pertumbuhan tanaman dan sebagai akumulator bagi pertumbuhan tanaman. Perbaikan kualitas tanah dapat dilakukan dengan teknologi manajeman pengelolaan tanah. Salah satu upaya manajemen pengolahan tanah adalah penggunaan jenis pupuk yang mampu mengembalikan unsur SiO2 yaitu pupuk silika. Teknologi nano merupakan salah satu cara pemecahan unsur silika menjadi partikel yang lebih kecil. Ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat pupuk memiliki sifat yang berbeda,agar dapat diserap dengan mudah oleh membran sel - sel daun sehingga mampu meningkatkan kualitas produktivitas jagung. Perubahan molekul unsur Si, dalam pupuk Nanosilika mampu diserap secara optimum oleh tanaman agar tidak kekurangan unsur silika. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan aplikasi pupuk nanosilika di lapangan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman pangan khususnya pada padi dan jagung.
Kata Kunci : Silika, teknologi nano, pertumbuhan, produktivitas, tanaman pangan