Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Diantaranya adalah kekayaan sumber daya alam pangan lokal. Indonesia mempunyai sekitar 157 spesies tanaman yang merupakan sumber karbohidrat non biji. Diantaranya adalah sukun (Artocarpus altilis (Park.) Forsbeg; Moraceae). Dalam 100 gram, sukun mengandung beberapa zat penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, antara lain karbohidrat sebanyak 28,2 gram, protein 1,3 gram, energi 108 kal, kalsium 21 mg, fosfor 59 mg, besi 0,4 mg, vitamin B1 0,12 mg, vitamin B2 0,06 mg, dan vitamin C 17 mg. Walaupun kandungan gizinya tinggi, pemanfaatannya belum optimal. Oleh karena itu inovasi produk susu menjadi peluang yang besar untuk mengembangkan sumber daya alam ini. Produk ini diberi nama SUNDARI (Susu Sukun Rendah Kalori). Susu ini sangat cocok digunakan sebagai salah satu menu diet bagi penderita Diabetes Mellitus (DM) karena kadar kalorinya yang rendah, yaitu 108 Kalori. Selain itu nilai Indeks Glikemik (IG)-nya juga rendah. Hal tersebut disebabkan karena jumlah amilopektin sukun yang tinggi yaitu 81,8% dibandingkan amilosa (18,2%). Kadar kalori dan nilai IG berperan dalam menjaga kadar glukosa darah tetap stabil, sehingga kerja hormon insulin juga akan stabil. Berdasarkan analisa pasar SUNDARI mempunyai peluang besar untuk dipasarkan di pasar Indonesia. Hal tersebut didukung oleh beberapa hal, yaitu pertama permintaan susu yang setiap tahun kian meningkat, sementara produksi susu belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kedua, di Indonesia belum ada susu khusus bagi penderita DM padahal penderita DM semakin bertambah. SUNDARI ditawarkan dalam bentuk susu bubuk dan susu cair. Dalam menjalankan usaha ini penulis membuat analisa SWOT, mengusulkan strategi 4P (Product, Price, Place, and Promotion), dan memperhitungkan saingan di pasar agar susu ini mampu berkompetisi di pasar dan mudah diterima oleh masyarakat. Berdasarkan analisa tersebut, maka penulis yakin SUNDARI akan mampu mendapat perhatian di masayarakat dan akan menjadi produk unggulan di pasar.