Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN KONSELING 2017

Font Size: 
PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI SISWA
Rofiatun Nikmah

Last modified: 2017-12-27

Abstract


Setiap individu pasti pernah merasakan masa-masa sulit yang penuh dengan tekanan. Masa sulit memang tidak dapat diubah, tetapi setiap individu dapat berusaha untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan pengaruh negatif masa lalu tersebut. Setiap individu perlu memiliki daya tahan atau yang biasa disebut dengan resiliensi. Resiliensi merupakan kapasitas yang dimiliki oleh individu untuk bertahan dalam situasi yang stressfull. Kemampuan tersebut didapatkan melalui proses yang tidak singkat. Pengembangan kemampuan resiliensi ini tentu sangat bermanfaat sebagai bekal bagi individu ketika suatu saat nanti kembali menemui masa sulit yang tidak dapat dihindari. Mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang bisa saja dialami oleh siswa saat ini, bukan suatu hal yang mustahil jika siswa tidak memiliki resiliensi maka siswa cenderung agresif, pasif, sering merasa cemas, menarik diri dari lingkungan bahkan depresi. Oleh sebab itu, guru BK harus bisa menjadi sahabat siswa dan responsif terhadap berbagai permasalahan yang ada, termasuk dengan melakukan kegiatan yang bersifat preventif. Guru BK dapat membantu siswa yang memiliki resiliensi rendah untuk bisa lebih meningkatkan resiliensinya yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik dan intens terhadap siswa; mencoba untuk lebih mengenal keluarga siswa dan lingkungannya; menciptakan sikap saling menghargai di sekolah tanpa memandang status sosial ekonomi, suku, ras, agama maupun golongan tertentu; mengoptimalkan potensi siswa baik di bidang akademik maupun non akademik; memfasilitasi siswa yang memiliki permasalahan dengan memanfaatkan layanan baik secara perorangan maupun kelompok.

Kata Kunci: Resiliensi, Siswa Penerima BSM, Peran Guru BK

Full Text: 217-221