Seminar Universitas PGRI Semarang, Science and Engineering National Seminar 3 (SENS 3)

Font Size: 
PERANCANGAN AUGMANTED REALITY PADA APLIKASI PEMANDU WISATA KOTA PEKALONGAN BERBASIS VIRTUAL LOCATION BASED SERVICE
Much. Rifqi Maulana, Muhammad Rikzam Kamal, Ichwan Kurniawan

Last modified: 2017-08-24

Abstract


Kota Pekalongan memiliki beragam potensi wisata, antara lain wisata alam, wisata budaya, wisata belanja, wisata religi, wisata kuliner, wisata minat khusus dan wisata buatan. Penyajian informasi tentang potensi wisata Kota Pekalongan saat ini dilakukan dengan media brosur, spanduk, reklame dan website. Brosur, spanduk dan reklame hanya bisa dilihat ketika wisatawan sudah berada di lokasi wisata. Sedangkan media website yang saat ini digunakan sebagai salah satu media promosi masih kurang update dan belum menyajikan informasi yang lengkap tentang potensi wisata yang ada. Inovasi diperlukan guna mempermudah Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dalam menyebarkan informasi potensi wisata secara real time. Augmented Reality merupakan teknologi untuk menggabungan dari benda nyata dan maya pada lingkungan sebenarnya, dengan teknologi augmented reality location based services dapat memberikan informasi navigasi interaktif yang dapat mengetahui arah dari posisi lokasi yang dituju. Aplikasi ini dirancang secara sistematis sesuai dengan metode pengembangan sistem waterfall dengan tahapan communication, planning, modelling, construction dan deployment. Alur sistem digambarkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Desain tampilan digambarkan dengan LKT yang dirancang dengan tampilan tatap muka yang sederhana. Pada tahap modelling, penentuan location base service wisata Kota Pekalongan diimplementasikan dengan menggunakan platform layar vision. Setelah dilakukan pengujian dengan dua perangkat berbeda dengan koordinat awal STMIK Widya Pratama, diperoleh hasil yang sama, yaitu 18 koordinat lokasi wisata Kota Pekalongan terdapat 17 koordinat yang terdeteksi dan 1 koordinat yang tidak terdeteksi. Hal ini membuktikan bahwa dengan perangkat yang berbeda dengan titik koordinat yang sama tidak mempengaruhi jarak antar dua titik koordinat.

Kata Kunci: Augmanted Reality, Wisata, Location Based Service


Full Text: part 1  |  part 2