Indonesia merupakan daerah dengan geografis yang mempunyai potensi besar di bidang pertanian. Sebagian besar rakyat Indonesia berpencaharian sebagai petani, dimana bawang merah meruakan salah satu hasil panen yang melimpah. Murut data statistik pada tahun 2013 hasil bawang merah mencapai1.010.773 ton. Dengan melipahnya bawang merah menyebabkan permasalahan saat terjadi panen raya atau panen saat musim penghujan yang dapat mengakibatkan kerugian yang disebabkan oleh pembusukan bawang merah. Bawang merah merupakan jenis umbi lapis yang mudah mengalami pembusukan yang diakibatkan oleh benturan saat pemindahan atau kurang sempurna dalam pengeringan sebelum penyimpanan. Penelitian ini menghasilkan prototype alat yang dapat mendeteksi kebusukan bawang merah. Alat ini digunakan dalam mendeteksi bau busuk yang disebabkan oleh bakteri pembusukan yang dapat mengakibatkan kerugia saat penyimpana bawang merah pada lumbung.

Dengan menggunakan sensor gas MQ135, MQ136 dan TGS2602 dapat mendeteksi bau yang diakibatkan oleh bakteri pembusuk. Dengan penggunaan Principle Components Analysis yang dipasang secara array dapat mendeteksi gas yang timbul pada bawang merah busuk. Perconaan dilakukan dengan mendeteksi bau bawang merah yang telah dibusukan pada ruang yang telah ditentukan. Kalibrasi dilakukan saat tidak ada pembusukan pada bawang dangan hasil pengukuran menunjukan nilai rata-rata dari tegangan yang keluar adalah 0,42Volt pada sensor 1, 23volt pada sensor 2 dan pada sensor 3 menujukan 0,87 Volt sedangkan pada saat pengukuran pada bau bawang telah membusuk menunnjukan 0,86 volt pada sensor 1, sedangkan pada sensor 2 menunjukn 2,69 volt dan pada sensor 3 menunjukan nilai sebesar 1,53 volt. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa alat tersebut bisa mendeteksi bau bawang merah yang telah membusuk.

Kata Kunci: Bawang Merah busuk, MQ135 , MQ136 dan TGS2602