Seminar Universitas PGRI Semarang, SENS

Font Size: 
STUDI EKSPERIMENTAL EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR KALOR SHELL HELICAL COIL TUBE DENGAN MEMANFAATKAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI PEMANAS SOLAR
Joni kasmara, Fauzun Fauzun, Made suardjaja

Last modified: 2015-11-11

Abstract


Jika kelambatan penyalaan (ignition dela y) terlalu panjang maka jumlah campuran yang dapat terbakar pada saat perambatan api terlalu banyak, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan di dalam silinder sangat tinggi. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya bunyi dan getaran, peristiwa ini disebut dengan diesel knock yang merupakan masalah pada mesin diesel.Untuk mencegah terjadinya diesel knock, yaitu dengan membuat campuran yang mudah terbakar pada temperatur yang rendah guna memperpendek kelambatan penyalaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas alat penukar kalor tipe shell helical coil tube dalam memanfaatkan limbah panas dari gas buang mesin diesel dan mengetahui pengaruh coil diameter, pitch coil dan putaran mesin terhadap efektivitas penukar kalor shell helical coil tube dalam memanaskan bahan bakar solar. Penelitian dilakukan pada mesin diesel empat silinder dengan berbagai variasi putaran kerja 750, 1000, 1250 dan 1500 rpm dengan pembebanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju perpindahan kalor akan meningkat dengan semakin kecil diameter coil dan semakin kecil jarak coil. Tetapi naiknya temperatur solar diatas 70 C akan menurunkan kinerja dari mesin diesel tersebut. Maka kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan penukar kalor shell helical coil, dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah panas gas buang untuk memanaskan bahan bakar solar pada berbagai putaran operasional dari mesin diesel.

Kata kunci: Efektivitas, Alat Penukar Kalor, Shell Helical Coil Tube, Panas Gas Buang, Mesin Diesel


Full Text: 48-54