Last modified: 2017-09-28
Abstract
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada mata pelajaran matematika serta menggunakan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan perlu dikembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa agar mencapai hasil yang memuaskan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran RME dan CTL berbantu E-Modul dengan model pembelajaran Konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Mranggen tahun pelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah kelas XI IPA-IPS SMA Negeri 2 Mranggen. Penulis mengambil sampel dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil tiga kelas secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran RME dan model CTL berbantu E-Modul dan model pembelajaran konvensional, dapat dilihat dari uji hipotesis analisis variansi satu arah diperoleh yaitu 35,23 > 3,08 maka ditolak. Sehingga dilakukan uji lanjut Pasca Anava diperoleh bahwa model pembelajaran RME berbantu E-Modul lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional, dapat dilihat dari uji scheffe’ diperoleh yaitu 61,94 > 6,16 maka ditolak. Dan model pembelajaran CTL berbantu E-Modul lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional, dapat dilihat dari uji scheffe’ diperoleh yaitu 42,89 > 6,16 maka ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang mendapat model pembelajaran RME berbantu E-Modul dan model pembelajaran CTL berbantuan E-Modul lebih baik dari model pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: RME, CTL, E-Modul, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis