Pemberantasan korupsi tidak cukup dilakukan pemerintah melalui penegakan hukum semata tetapi perlu dukungan semua pihak. Salah satunya melalui pendidikan antikorupsi. Berdasarkan hasil field study di SDN 04 Mejobo, SDN 03 Kesambi, dan SDN 02 Temulus belum ada pembelajaran antikorupsi.  Pembelajaran yang masih didominasi aspek kognitif kurang mampu membentuk karakter siswa dalam hal ini sikap antikorupsi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk model PANKORFI, mengkaji penerapan model PANKORFI, dan menganalisis hasil belajar siswa setelah penerapan model PANKORFI. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan desain Borg & Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 02 Temulus untuk uji terbatas, siswa kelas IV SDN 03 Kesambi sebagai kelas kontrol, dan siswa kelas IV SDN 04 Mejobo sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, lembar observasi, skala sikap, angket, dan lembar validasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis instrumen soal tes, dan uji banding dua sampel. Hasil penelitian menunjukkan produk model PANKORFI telah memenuhi kriteria valid dan layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Model PANKORFI mampu mendorong pembelajaran efektif ditinjau dari analissi uji-t hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan rata-rata 84,7 lebih tinggi dari kelas kontrol dengan rata-rata 78,5. Saran yang direkomendasikan adalah model PANKORFI perlu diterapkan untuk penanaman nilai-nilai antikorupsi.

Kata Kunci: model PANKORFI, film antikorupsi, hasil belajar

ABSTRACT

Combating corruption is not enough from government through law enforcement alone but need the support of all parties. One of them through anti-corruption education. Based on the results of field studies in  elementary school of SDN 04 Mejobo, SDN 03 Kesambi, and SDN 02 Temulus no anticorruption learning. Learning which is still dominated by the cognitive aspects are less able to shape the character of the students in this case anti-corruption stance. This research aims to produce PANKORFI model, examine the application of PANKORFI model, and analyze student learning outcomes after implementation PANKORFI model. This research is the development of the design Borg Gall. The subjects were students of class IV SDN 02 Temulus for a limited test, students of class IV SDN 03 Kesambi as the control class, and students of class IV SDN 04 Mejobo as experimental class. The technique of collecting data used interviews, observation sheet, scale attitude, questionnaires, and the validation sheet. Analysis of the data used is descriptive analysis, analysis instrument test questions, and comparisons of two samples. The results showed PANKORFI model products meeting the criteria of a valid and feasible to be implemented in learning. Model PANKORFI able to encourage effective learning in terms of learning outcomes of students in the experimental class with an average of 84.7 is higher than the control class with an average of 78.5. The proposed recommendation is PANKORFI models need to be applied to the planting of anti-corruption values.

Keywords: Model PANKORFI, Film Anti-Corruption, Learning Outcomes