Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
Penerapan Model Pembelajaran Gendhis manis Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sesuai Unggah-ungguh Basa
Yuliningsih Yuliningsih, Kundharu Saddhono

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Keterampilan berbahasa, khususnya bahasa Jawa merupakan lambang kebanggan jiwa, lambang identitas, dan alat penghubung antar masyarakat. Berdasar hasil observasi dan wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan saat berbicara dengan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa, dengan demikian artikel ini bertujuan untuk membahas (1) penguasaan tingkat tutur bahasa Jawa pada siswa (2) meningkatkan keterampilan siswa berbicara sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa (3) penerapan model gendhis manis yang didukung dengan media kamus saku unggah-ungguh basa. Unsur yang akan dibahas pada artikel ini adalah unggah-ungguh basa. Sub topik yang akan dibahas yakni problematika pembelajaran bahasa Jawa dan model pembelajaran gendhis manis yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik sesuai dengan unggah-ungguh basa. Gendhis manis merupakan model pembelajaran bahasa Jawa yang mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yakni menyimak (Gatekna), berbicara (Bedheksik), membaca (Maca), dan menulis (Nulis) yang disingkat menjadi GENDHIS MANIS. Model ini diciptakan inovasi dari tiga model yang sering digunakan yakni jigsaw, demonstrasi, dan tebak kata. Jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas dengan analisis data kualitatif. Sampel penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh dengan menggunakan model gendhis manis yang didukung oleh media kamus saku unggah-ungguh basa Jawa.

Kata Kunci: gendhis manis, keterampilan berbicara, unggah-ungguh basa Jawa.

 

Abstract

Language skills, especially the Javanese language is a symbol of the pride of the soul, the symbol of identity, and the interconnection between people. Based on the results of observation and interviews with students who have difficulty when speaking with Javanese in accordance with the unggah-ungguh, thus this article aims to discuss (1) the mastery of the level of Javanese speech in the students (2) improve the students' speaking skills according to the unggah-ungguh Javanese language (3) application of gendhis manis model supported with the media of pocket-uploading pocket-base dictionary. The elements to be covered in this article are ground unggah-ungguh javanee speech. Sub topics that will be discussed is the problematics of learning Java language and gendhis manis learning model that aims to improve the speaking skills of learners in accordance with the unggah-ungguh javanese language. Gendhis manis is a Java language learning model that includes four aspects of language skills, namely listening (Gatekna), speaking (Bedheksik), reading (Maca), and writing (Nulis) which is shortened to GENDHIS MANIS. This model created innovations from three commonly used models of jigsaw, demonstrations, and word guesses. Type of Class Action Research research with qualitative data analysis. The sample of this research is purposive sampling. Technique of data collecting is done by observation, interview and documentation study. The result of the research shows that there is an improvement of Javanese skill according to the unggah-ungguh javanese language by using the gendhis manis model supported by the Java pocket-uploading pocket dictionary media.

Keywords: gendhis manis, speaking skills, unggah-ungguh Javanese language.


Full Text: PDF