Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
‘Gawat Darurat’ Naskah Nusantara: Upaya Penyelamatan Teks Sastra di ‘Zaman Now’
Munawar Holil

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Naskah atau manuskrip merupakan salah satu tinggalan nenek moyang dalam bentuk tulis, selain prasasti. Di dalam naskah kita dapat menyimak berbagai ide, pemikiran, pengalaman, serta harapan yang dipikirkan, dirasakan, dan diimpikan leluhur kita. Karena itulah di dalam naskah kita dapat membaca teks-teks yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti: agama, filsafat, bahasa, pengobatan, perdagangan, ekonomi, dan juga sastra. Dengan membaca teks-teks yang terdapat di dalam naskah kita dapat mengetahui dan memahami banyak hal, termasuk mengetahui teks-teks sastra yang pernah ditulis oleh nenek moyang kita. Sayangnya, saat ini kondisi naskah-naskah Nusantara banyak yang berada dalam keadaan ‘gawat darurat’. Berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan sejak awal tahun 2000-an, naskah-naskah Nusantara banyak yang mengalami kerusakan karena berbagai sebab, baik karena faktor alam maupun manusia. Selain mengalami kerusakan, banyak juga naskah Nusantara yang telah berpindah tangan ke beberapa negara luar karena diperjualbelikan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya penyelamatan naskah Nusantara agar teks-teks sastra di dalamnya tidak hilang juga. Dalam tulisan ini akan dibahas berbagai sebab kondisi ‘gawat darurat’ naskah Nusantara, upaya-upaya penyelamatan yang pernah dan sedang dilakukan, dan persoalan apa yang menjadi kendala upaya penyelamatan itu. Untuk menjelaskan persoalan ini, digunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Karena pembahasan lebih berfokus pada aspek fisik naskah, maka teori yang digunakan adalah teori kodikologi. Dari uraian ini diharapkan dapat tergambarkan bagaimana sesungguhnya kondisi ‘gawat darurat’ teks-teks sastra yang terdapat dalam naskah Nusantara dan upaya apa yang telah dan sedang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan ini.

Kata kunci: Naskah, teks sastra, gawat darurat, penyelamatan, digitalisasi naskah.

 

Abstract

Manuscripts are one of the ancestors in the form of writing, in addition to the inscription. In the manuscripts we can listen to the ideas, thoughts, experiences, and expectations that our ancestors thought, felt, and dreamed of. That is why in the manuscripts we can read texts related to various aspects of life, such as: religion, philosophy, language, medicine, commerce, economics, and literature. By reading the texts contained in the manuscript we can know and understand many things, including knowing the literary texts ever written by our ancestors. Unfortunately, the current state of manuscripts Nusantara many who are in the state of 'emergency'. Based on field research conducted since the early 2000s, many Nusantara manuscripts are damaged for various reasons, both because of natural and human factors. In addition to the damage, many manuscripts of the archipelago that has changed hands to some outside countries for sale. Therefore, there should be an effort to save the manuscripts of Nusantara so that the literary texts in it are not lost as well. In this paper will be discussed various causes of the 'emergency' conditions of the archipelago, rescue efforts ever and are being done, and what issues are the constraints of the rescue effort. To explain this problem, used qualitative research methods with descriptive analysis. Because the discussion is more focused on the physical aspects of the manuscript, the theory used is the theory of codicology. From this description it is hoped that it can be illustrated how the real condition of 'emergency' of literary texts contained in Nusantara manuscript and what efforts have been and is being done to overcome this problem.

Keywords: Manuscripts, literary texts, emergency, rescue, digitizing manuscripts.


Full Text: PDF