Artikel ini merupakan hasil penelitian terhadap teks naskah Purwakandha versi Brantakusuman serta diberi judul Mitos Adanya Beraneka Jenis Tanaman dan Binatang di Bumi menurut Serat Purwakandha Brantakusuman”. Tujuan umum penelitian ini bermula dari keprihatinan atas minimnya penelitian terhadap karya-karya sastra lama Jawa yang jumlahnya tidak sedikit. Banyak sastra lama Jawa yang masih tersimpan dalam naskah Jawa tulisan tangan yang hingga sekarang belum terjamah oleh peneliti. Salah satu naskah tersebut adalah naskah Serat Purwakandha versi Brantakusuman yang masih tersimpan secara perseorangan. Tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai filosofis mitos asal mulanya adanya beraneka ragam flora dan fauna yang terdapat dalam naskah tersebut. Metode yang akan digunakan untuk menganalisis teks mitos flora dan fauna dimanfaatkan metode hermeneutik dalam rangka memperoleh pemahaman tentang nilai filosofis mitos flora dan fauna secara menyeluruh. Hasil dan pembahasan, melalui pembacaan secara hermeneutik terhadap teks diperoleh keterangan bahwa teks terbentuk dari dua hal pokok yang saling berkitan yaitu prabu makukuhan dan mitos flora dan fauna. Keterkaitan kedua hal pembentuk teks mitos tersebut mempunyai keterkaitan mitis. Melalui pembacaan secara semiotik kedua hal tersebut mengingatkan pada konsep mahipati dalam konsep agama Hindu.

Kata kunci: Serat Purwakandha Brantakusuman, struktural-semiotik, mitos flora dan fauna

Abstract

This article is a result of research on the text of Purwakandha version of Brantakusuman and titled “Myth of the Existence of Various Flora and Fauna on Earth according to Serat Purwakandha Brantakusuman ". The general purpose of this study stems from concerns over the lack of research on the old works of Javanese literature. Much of the old Javanese literature remains in the handwriting Javanese script that has not become the focus of researchers. One of these manuscripts is a manuscript of Serat Purwakandha version of Brantakusuman which is still stored individually. The specific purpose of this study is to describe the philosophical value of the myth of origin of the existence of the various flora and fauna. The method to be used to analyze the mythical texts of flora and fauna is utilized by hermeneutic methods in order to gain an understanding of the philosophical values of the myths of flora and fauna as a whole. Through the hermeneutic reading of the text, this research obtained information that the text is formed from two principal issues of mutuality namely pruhu makukuhan and the myth of flora and fauna. The relevance of these two mythical formers has mythical relevance. Through semiotic readings these two things are reminiscent of the concept of mahipati in Hindu religious concepts.

Keywords: Purwakandha Brantakusuman, structural-semiotic, mythical flora and fauna