Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
Akulturasi Budaya Islam-Jawa dalam Pementasan Kesenian Ketoprak
Kundharu Saddhono, Bagus Wahyu Setyawan

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk akulturasi budaya Islam-Jawa dalam pementasan ketoprak. Akulturasi budaya Islam-Jawa dapat ditemukan dalam ragam ketoprak bergaya mesiran. Ketoprak ragam mesiran sering disebut dengan istilah ketoprak bagdad, ketoprak stambul, dan ketoprak 1001 malam, dikarenakan cerita yang dipentaskan berasal dari timur tengah (kisah 1001 malam). Akulturasi budaya Islam-Jawa dalam ketoprak Mesiran dapat dilihat dari segi cerita yang mengadopsi lakon-lakon dari Timur Tengah atau lakon 1001 Malam. Selain itu, akulturasi budaya Islam-Jawa juga nampak dari segi Kostum dan Iringan. Kostum yang digunakan berbeda dengan ketoprak pada umumnya, yaitu perpaduan antara kostum Jawa dan pakaian gaya timur tengah. Dari segi iringan, juga menggunakan alat musik terbang dengan membawakan lagu-lagu bernuansa Islam. Di jaman sekarang ketoprak bernuansa Islami digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upacara dan peringatan hari bersar agama Islam. Oleh karenanya, perkembangan ketoprak pada masa sekarang menjadi lebih luwes dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Kata Kunci: Akulturasi, Budaya Islam-Jawa, Ketoprak

 

Abstract

Cultural Acculturation of Islamic-Javanese on Ketoprak Performance. This research aim to describe acculturation Islamic-Javanese on ketoprak performing. Acculturation both Islamic-Javanese in ketoprak performing can find on ketoprak mesiran style. Ketoprak mesiran also usually called by name ketoprak bagdad, ketoprak stambul, and ketoprak 1001 night, its because the story in ketoprak mesiran performing mostly adopted from east-point area or the story of 1001 night. Acculturation of Islamic-Javanese culture on ketoprak mesiran can see on the story which adopted from sthe story in east-point area or the story of 1001 night. Therefore, acculturation of Islamic-Javanese also can find in costumes and the music instrument. Kostum which using in ketoprak mesiran is different from usual ketoprak performing, that using the merger of Javanese style and eastpoint (Aarabic) style. In the music instrument, also using music instrument “terbang” and bringing the Islamic songs. Furthermore, in this time ketoprak mesiran often using on Islamic ceremonial day, such as Maulid Nabi ceremonial, Idul Fitri ceremonial, etc. So, development of ketoprak in this time being more dynamic and macth with the social needed.

Keyword: Acculturation, Islamic-Javanese culture, Ketoprak.


Full Text: PDF