Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
Upacara Tradisional Susuk Wangan (Alternatif Materi Ajar Bahasa Jawa di SMA)
Dwi Rahayu Retno Wulan, Suyitno Suyitno, Muhammad Rohmadi

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Upacara tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Semua orang harus mengenal dan mempelajarinya, khusunya para generasi muda. Saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui upacara tradisional yang terdapat di daerahnya. Selain itu, guru dalam memilih materi pembelajaran kurang kreatif, mereka hanya menggunakan materi yang terdapat di dalam buku paket. Guru kurang menggali dan mengasah kreativitasnya untuk menggunakan materi di luar buku teks, misalnya mencari materi tentang upacara tradisional yang terdapat di sekitar daerah masing-masing siswa. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi upacara tradisional Susuk Wangan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Jawa di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan content analysis. Validitas data berupa triangulasi sumber dan triangulasi teori. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif. Hasil penelitian menyatakan bahwa upacara tradisional Susuk Wangan layak dan dapat dijadikan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Jawa di SMA karena sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Selain itu, materi mengenai upacara tradisional Susuk Wangan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa dan mengandung nilai pendidikan yang dapat dijadikan teladan bagi para siswa.

Kata kunci: upacara tradisional, Susuk Wangan, materi pembelajaran

 

Abstract

The traditional ceremony is one off cultural richness of Indonesia that needs to be preserved. Everyone should know and learn, especially the young generation. Nowadays, many youth are not aware of the traditional ceremonies that exist in their region. In addition, teacher is less creative in selecting learning materials, they only use the material contained in the lesson book. Teachers are less digging and hone their creativity to use material outside of textbooks, such as looking for materials about traditional ceremonies located around student's area. This article aims to describe and explain the relevance of the Susuk Wangan traditional ceremony as an alternative learning material for Javanese language in Senior High School. This research is a qualitative descriptive research with ethnography approach. Data collection techniques in this study are observation, interview, and content analysis. Data validation technique is triangulation of source, triangulation of theory, and triangulation of method. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The data analysis technique used is interactive data analysis. The result of the research states that the Susuk Wangan traditional ceremony deserves to be a learning material for Javanese language in Senior High School because it is in accordance with the basic competence in the 2013 curriculum. In addition, the material about the Susuk Wangan traditional ceremony is in accordance with the level of students' understanding and contains educational value that can be set as an example for the students.

Keywords: traditional ceremony, Susuk Wangan, learning material


Full Text: PDF