Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BAHASA, SASTRA DAERAH, DAN PEMBELAJARANNYA 2018

Font Size: 
Masalah Penulisan Fonem /a/ dan /o/ dalam Bahasa Jawa
Ari Prasetiyo

Last modified: 2018-03-12

Abstract


Dalam berkomunikasi, setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu lisan, tulis, serta isyarat. Tulisan ini lebih membahas permasalahan seputar komunikasi lisan dan komunikasi tulis, khususnya membahas penulisan serta pelafalan fonem /a/ dan /o/ dalam bahasa Jawa. Sering kali, dalam masyarakat pemakaian/penulisan kedua fonem tersebut kurang diperhatikan, misalnya pada kata `loro` (dua) dan `lara` (sakit). Ketika yang dimaksud sebenarnya ingin menyampaikan kata `lara` (sakit) tetapi masyarakat banyak yang menulisnya dengan `loro`. Sebagaimana terlihat dalam kalimat: `Tanganku loro`. Kalimat ini dapat diartikan `Tanganku dua`. `Tanganku lara` (Tanganku sakit) sangat berbeda maknanya dengan `Tanganku loro` (Tanganku dua). Permasalahan seperti ini misalnya dapat kita temukan dalam buku catatan, teks karaoke tembang Jawa, teks pidato/sambutan bahasa Jawa, serta chatting dalam SMS, Whatsapp, Instagram, ataupun Facebook. Dengan mempertimbangkan bahwa sebuah kata mengandung makna masing-masing, agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dalam berkomunikasi terutama dalam ragam tulis, tentunya penulisan kata haruslah benar. Tulisan ini akan membahas permasalahan tersebut secara lebih lanjut.

Kata kunci: bahasa Jawa, lisan, tulis, komunikasi, salah kaprah, makna.


Full Text: PDF