Seminar Universitas PGRI Semarang, mbs_2013

Font Size: 
STRUKTURALISME SOROGAN SEBAGAI BASIS KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
Moh. Aniq

Last modified: 2014-05-06

Abstract


Sorogan dapat didefinisikan sebagai bentuk mempresentasikan materi-materi dengan penilaian apakah siswa benar-benar memahami atau tidak setelah mereka mengikuti pembelajaran secara kolektif. Sistem ini menekankan kemampuan siswa mengkomunikasikan materi yang telah diterima melalui pembelajaran dengan asumsi penekanan linguistic performance daripada linguistic competence. Ada empat asumsi pokok tentang bahasa yang dipergunakan, yaitu (1) bahasa adalah sebuah sistem ungkapan makna, (2) fungsi primer bahasa adalah untuk interaksi dan komunikasi, (3) struktur bahasa merefleksikan fungsi dan penggunaan komunikatif, dan (4) kesatuan pokok bahasa tidak hanya fitur struktur dan grammatikalnya, akan tetapi juga kategori makna fungsional dan komunikatifnya yang ditunjukkan dalam wacana. Secara praktis, komunikasi yang sangat erat dikaitkan dengan bahasa dapat diterapkan melalui integrasi pelajaran yang ada di sekolah dasar. Artinya, siswa dengan praktis mengkomunikasikan secara padu mata pelajaran yang diajarkan dengan basis bahasa untuk tujuan spesifik. Melalui pemahaman secara padu pula, siswa diharapkan menerima atau membaca (encode) dan menguraikan (decode) materi tematik integratif dalam kurikulum 2013.

 

Kata Kunci: Strukturalisme, Sorogan, Kurikulum 2013

Full Text: PDF