Seminar Universitas PGRI Semarang, mbs_2013

Font Size: 
PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS MBS DI SEKOLAH DASAR
Kama Abdul Hakam

Last modified: 2014-05-06

Abstract


Kontroversi antara idealitas moral dengan realitas sosial, baik di sekolah maupun di masyarakat, menandakan perlu ditingkatkannya pembudayaan nilai-moral secara integral melalui proses pendidikan serta melalui proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan Karakter bukan hanya sekedar mengajarkan nilai-nilai luhur yang diyakini masyarakat dan bangsa (Moral Knowing), tetapi juga melatih peserta didik untuk mengaplikasikan nilai-nilai luhur tersebut (Moral Training), bahkan perlu membiasakan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sekolah dan masyarakat (Moral Behaving), sehingga nilai-nilai yang dijunjung tinggi tersebut menjadi watak peserta didik. Implikasi penataan suasana sekolah tersebut dapat diwujudkan melalui penataan unsur fisik dan non fisik yang ada di dalam lingkungan sekolah. Penataan fisik sekolah yang kondusif dalam membina karakter siswa dapat tercermin dalam pemagaran sekolah dengan baik, memiliki gapura dan pintu gerbang yang rapi, penataan halaman sekolah yang hijau, sarana dan prasarana belajar yang memadai, fasilitas laboratorium yang lengkap, fasilitas ibadah, penataan kelas yang kondusif, sarana kebersihan, kelengkapan sarana pendukung di setiap ruangan yang memadai, serta pembuatan pesan-pesan moral yang terpampang di setiap dinding kelas dan ruangan yang ada. Penataan unsur non fisik meliputi perumusan visi, misi, program, dan tata tertib sekolah yang secara operasional dijabarkan lagi dalam visi, misi, program dan tata tertib kelas serta masing-masing unit yang ada di sekolah seperti ekstrakurikuler, perpustakaan, dan UKS.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


Full Text: PDF