Seminar Universitas PGRI Semarang, MATHEMATICS AND SCIENCES FORUM 2014

Font Size: 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING BERBASIS SENI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Gugus Melati Pati)
Yuni Ratnasari

Last modified: 2014-11-18

Abstract


Kondisi pembelajaran Sains siswa kelas IV di SDN 2 Panggungroyom sebelum penelitian tindakan kelas menunjukkan masih banyak permasalahan yang muncul dalam pembelajaran. Sekolah tersebut masih banyak menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan metode konvesional yaitu dengan metode ceramah. Siswa tidak fokus dalam menerima materi, sehingga pada saat diberikan soal-soal ulangan harian, siswa kurang memahami pertanyaan. Siswa cenderung pasif dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Siswa masih suka ngomong sendiri saat guru menjelaskan, siswa hanya mendengar dan menyimak, tanpa dilibatkan dengan pengalaman langsung. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah. Hasil observasi awal membuktikan bahwa ketika pembelajaran Sains berlangsung, siswa terlihat malas-malasan, bermain sendiri dan kurang bersemangat. Rumusan masalah penelitian ini adalah a) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa? b) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa? c) Apakah seni lokal dapat meningkatkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing?
Model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing adalah model pembelajaran tari bambu. Teknik ini diberi nama tari bambu, karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu. Dengan menggunakan model kooperatif tipe bamboo dancing diharapkan terjadi pemerataan informasi atau topik yang diketahui oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing tentunya sangat bermanfaat bagi pembelajaran di kelas agar lebih variatif sehingga tidak membosankan siswa. Tipe bamboo dancing sangat erat kaitannya dengan hasil lokal masyarakat wedarijaksa. Banyak masyarakat yang menanam tanaman bambu. Masyarakat hanya berpikir bahwa bambu hanya bisa digunakan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan bambu muda untuk disayur. Penelitian ini memanfaatkan bambu sebagai terobosan dalam pembelajaran, sehingga akan mempermudah siswa mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Panggungroyom Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Jenis penelitian PTK dengan dua siklus, setiap siklus satu pertemuan. Tehnik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Keberhasilan penelitian ini terlihat dari persentase aktivitas peneliti pada siklus I di SDN 2 Panggungroyom sebesar 72,37%. Hasil persentasi aktivitas peneliti Siklus II SDN 2 Panggungroyom sebesar 80,26% dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I di SDN 2 Panggungroyom sebesar 2,3 dengan kriteria cukup baik. Hasil skor rata-rata siklus II di SDN 2 Panggungroyom sebesar 2,58 dengan kriteria baik. Persentase ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I di SDN 2 Panggungroyom sebesar 71,87 % dengan nilai ratarata 71,56. Hasil belajar tersebut meningkat dalam siklus II, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal siswa di SDN 2 Panggungroyom sebesar 93,75% dengan nilai rata-rata 82,34. Hasil pada siklus I ke siklus II mengalami perubahan yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tipe bamboo dancing telah berhasil dilaksanakan mengakibatkan hasil belajar kognitif dan afektif siswa meningkat. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kondusif, serta menyenangkan khususnya dalam pembelajaran sains materi Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan. Seni lokal dapat meningkatkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing. Guru lebih aktif dalam membimbing siswa dalam diskusi dan mempresentasikan hasilnya, melatih siswa lebih berani dan percaya diri serta memiliki semangat belajar yang tinggi. Peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dengan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing untuk materi dan sekolah yang berbeda tentunya dengan kondisi dan situasi yang berbeda.

Kata Kunci: Bamboo Dancing, Seni Lokal, Hasil Belajar


Full Text: 789-794