Fokus yang menjadi prioritas dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan hidup salah satunya adalah dengan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan. Sektor industri ditengarai merupakan salah satu sektor yang banyak memberikan kontribusi terhadap pencemaran lingkungan terutama pencemaran udara. Dengan meningkatnya beban pencemaran udara sebagai efek negatif dari kegiatan industri, maka diperlukan suatu kajian terkait dengan pengelompokkan industri berdasarkan beban polutan yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat pencemaran udara dari tiap jenis industri sebagai upaya untuk meminimalkan dampak pencemaran, Sekaligus sebagai bahan informasi dalam penyusunan kebijakan pembangunan khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik industri di Jawa Tengah berdasarkan beban polutan udara yang dihasilkan dan mengklasifikasikan jenis industri berdasarkan polutan udara (air pollutan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah clustering dengan metode hierarki (average linkage) dengan teknik agglomerative dan ukuran jarak euclidean. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah yaitu Data Proyeksi Bahan Pencemaran Udara Menurut Industri di Jawa Tengah Tahun 2012 (Ton/Tahun) dengan melibatkan 13 jenis industri di Jawa Tengah yang menjadi obyek penelitian. Variabel yang digunakan terdiri dari 6 variabel yang merupakan jenis polutan udara (air pollutan) dari sektor industri antara lain : Debu, Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidro Karbon (HC), Karbon Monoksida (CO), dan Karbon Dioksida (CO2). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jenis polutan dari ketigabelas industri dapat dikelompokkan menjadi tiga cluster industri, yaitu industri dengan tingkat pencemaran rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu juga dapat diketahui keanggotaan dari masing-masing cluster.

Kata kunci: Klasifikasi, Industri, Pencemaran Udara.