Font Size: 

Aktivitas masyarakat seperti industri, perdagangan, peternakan dan pertanian serta pemukiman mengakibatkan logam berat timbal (Pb) terakumulasi dalam air, sedimen dan rumput laut (Gracillaria verrucosa) yang dapat mengakibatkan pencemaran tambak dan berdampak terhadap kegiatan budidaya di Kota Tegal. Rumput laut Gracilaria verrucosa merupakan komoditas perikanan yang ekonomis dan dibudidayakan di daerah pertambakan Muarareja Kota Tegal dapat berfungsi sebagai fitoremedian yang akan membantu mengurangi dampak pencemaran logam berat karena kemampuannya untuk mengakumulasi polutan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biokumulasi logam berat timbal (Pb) dan hubunganya dengan kualitas perairan serta strategi pengelolaan budidaya berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan budidaya yang berwawasan lingkungan pada tambak rumput laut Gracillaria verrucosa di daerah pertambakan Muaraeja Kota Tegal dengan metode penelitian secara surveidan analisa data deskriptif kuantitatif. Biokonsentrasi timbal (Pb) saat musim kemarau pada air tambak, sedimen dan rumput laut (Gracillaria verrucosa) berturut-turut 0,003 –0,025 ppm, 5,543 – 23,699 ppm dan 0,209 – 0,326 ppm. Sedangkan pada musim hujan biokonsentrasi timbal (Pb) berturut-turut adalah 0,003 –0,015 ppm, sedimen 6,377 – 9,858 ppm dan 0,209 – 0,326 ppm. Biokonsentrasi musim kemarau lebih tinggi dibandingkan pada musim hujan dan biokonsentrasi terbesar terdapat pada sedimen perairan tambak. Bioakumulasi Pb tergolong rendah dan masih dibawah baku mutu dari KepMen LH No.51 Tahun 2004 sehingga produk aman dikonsumsi. Key word : Strategi pengelolaan tambak, berwawasan lingkungan, logam berat Pb, rumput laut Gracilaria verrucosa