Last modified: 2016-06-20
Abstract
Sesuai dengan Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh melalui pendekatan saintifik dan diperkuat dengan penerapan model-model pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hakikat IPA sebagai produk ilmiah, proses ilmiah dan juga sikap ilmiah. Untuk mencapai hasil belajar IPA secara utuh maka pembelajaran IPA dirancang secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran diarahkan untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan melalui model discovery learning. Sedangkan dalam model project based learning siswa diberikan kesempatan untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Model pembelajaran ketiga yang disarankan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah problem based learning dimana dalam model ini siswa disajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) sehingga merangsang siswa untuk belajar. Pemahaman tentang sintak pembelajaran pada masing-masing model ini akan memberikan kemudahan bagi guru dalam merancang dan menyajikan pembelajaran yang mengarah pada pencapaian kompetensi.
Kata kunci: Model Pembelajaran, Discovery Learning, Problem Based Learning, project based learning, IPA terpadu, Kurikulum 2013