Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan dapat memunculkan paradigma baru tentang sistem pendidikan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala klasik seperti : kurangnya  pendidik yang berkualitas, terbatasnya alat bantu pembelajaran, mahalnya alat praktikum, kurangnya sarana/prasarana pendidikan, dan mahalnya sumber belajar. Salah satu prinsip pelaksanaan Kurilulum 2013 adalah  kurikulum harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai. Hal ini menuntut pendidik harus lebih kreatif menyiapkan peserta didik, karena dalam kelas pendidik lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran Fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hid.  Dalam laporan, ini penulis akan memfokuskan pembahasan dan mengajak diskusi tentang penerapan TRIMODEL yaitu penggabungan tiga model, yaitu : model Discovery Learning (penemuan), model Inquiry (praktikum) dan model berbasis Multimedia Interaktif (pembeajaran interaktif). Penerapan TRIMODEL dapat meningkatkan prestasi belajar dari rata-rata 61.09 sebelum tindakan menjadi 82.19 setelah tindakan. Kelompok yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah kelompok C yaitu 46 % dari nilai sebelum tindakan. Kelompok yang mengalami peningkatan paling kecil adalah kelompok H yaitu 18 % dari nilai sebelum tindakan. Dihapusnya mata pelajaran TIK pada  Kurilulum 2013, mengharuskan penerapan pembelajaran berbasis TIK untuk semua mata pelajaran tidak terelakkan lagi.